Semarang (ANTARA) - Kontingen Pramuka Indonesia asal Provinsi Jawa Tengah yang menjadi peserta Jambore Pramuka Dunia Ke-25 di Korea Selatan saat ini dalam kondisi aman setelah dipindahkan ke asrama Universitas Wonkwang.

“Alhamdulillah kami sudah lega sekali karena seluruh peserta, khususnya dari Indonesia itu semua sudah dievakuasi ke Wonkwang University,” kata Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.

Istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu, mengapresiasi kebijakan Pemerintah Korsel dan semua pihak yang terlibat dalam pemindahan peserta Jambore Pramuka Dunia ke tempat aman guna menghindari angin topan Khanun.

“Menurut saya ini langkah terbaik bagi peserta jambore untuk dievakuasi dan alhamdulillah meskipun dalam jangka waktu cukup cepat, Pemerintah Korea Selatan memberikan kinerja yang cukup cepat dengan evakuasi,” ujarnya.

Baca juga: Kontingen Pramuka Indonesia dalam keadaan aman

Terlepas dari cuaca ekstrem yang terjadi di Korsel, Atikoh mengatakan hingga saat ini anggota Pramuka dari Jateng dalam kondisi baik berdasarkan laporan yang diterimanya secara berkala.

“Dengan kondisi yang membahagiakan. Jadi lebih adem, lebih terjadi keamanan dan kenyamanan, keselamatannya juga lebih terjamin,” katanya.

Jambore Pramuka Dunia Ke-25 di Korea Selatan diikuti lebih dari 40.000 orang berasal dari 156 negara, sedangkan peserta jambore dari Indonesia tercatat sebanyak 1.569 orang.

Jambore Pramuka Dunia yang digelar sejak 1 Agustus 2023 dijadwalkan berakhir pada 12 Agustus 2023, namun karena cuaca panas ekstrem melanda, ditambah peringatan terjadinya angin Topan Khanun, peserta jambore dievakuasi ke Universitas Wonkwang.

Baca juga: Kontingen Pramuka Indonesia pindah ke asrama Universitas Wonkwang
Baca juga: Pramuka RI di Jambore Korsel akan dipindahkan antisipasi topan khanun
Baca juga: Antisipasi topan, Korea Selatan ungsikan ribuan pramuka