Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menilai langkah TNI AD mengumumkan hasil tim investigasi perihal penyerbuan sejumlah oknum anggota Kopassus ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan merupakan budaya baru yang positif.
"Keterbukaan TNI ini menjadi indikator budaya militer baru yang tidak lagi memberikan toleransi gerakan oknum prajurit secara senyap di luar garis komando," kata Ibas, panggilan akrab Edhie Baskoro Yudhoyono, melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ibas memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang berinisiatif membentuk Tim Investigasi TNI AD untuk melakukan investigasi ke Lapas Cebongan, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ia menambahkan, transparansi penanganan kasus yang melibatkan oknum anggota TNI merupakan bagian dari profesionalitas TNI yang harus terus ditingkatkan.
"Dibukanya kasus penyerangan ke Lapas Cebongan ini secara gamblang adalah keinginan TNI AD untuk transparan kepada masyarakat," katanya.
Menurut dia, prajurit Kopassus berdisiplin tinggi, setia, konsekuen, dan bersikap ksatria, serta berani dan bertanggung jawab.
"Profesionalitas seperti ini yang harus terus ditingkatkan," tambah mantan anggota Komisi I DPR RI ini.
Ibas menjelaskan, laporan yang disampaikan Tim Investigasi TNI AD tersebut sekaligus menepis anggapan bahwa TNI adalah lembaga tertutup.
Laporan Tim Investigasi TNI AD, menurut dia, akan mengobati perasaan publik yang bimbang karena selama ini lembaga TNI terkesan tertutup.
Ke depan, Ibas mendorong agar TNI semakin maksimal memberikan rasa keadilan dan keamanan kepada masyarakat.
Ibas juga berharap proses pengadilan oknum anggota TNI yang terlibat harus berlangsung sesuai aturan yang berlaku sehingga ke depan kasus serupa tidak terulang lagi.
Ibas nilai keterbukaan TNI budaya baru yang positif
5 April 2013 21:58 WIB
Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (ANTARA/Dhoni Setiawan)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: