GFJA adakan pameran foto bertema "Seen"
5 April 2013 21:48 WIB
Pameran Foto Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA, Akhmad Kusaeni (batik) bersama seniman Didi Petet (kiri) melihat foto yang dipamerkan pada Pameran Foto Hasil Worksop GEJA Angkatan XVIII, di Gedung Galeri Foto ANTARA, Jakarta Pusat, Jumat (5/4). Sebanyak 183 foto karya 33 Siswa dipamerkan pada pameran yang berlangsung 5-28 April 2013. (ANTARA/R.Sukendi)
Jakarta (ANTARA News) - Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) mengadakan pameran foto hasil karya workshop fotografi angkatan XVIII yang bertema "Seen" (Telah Melihat).
"Karya visual angkatan XVIII ini merupakan hasil proses belajar bersama selama satu tahun di GFJA sebelum mengakhirinya dengan tugas akhir, yaitu pameran foto," kata Direktur Utama GFJA Oscar Motulloh dalam acara pembukaan pameran foto tersebut di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa para peserta workshop GFJA angkatan XVIII memilih tema "Seen" untuk mewakili karya-karya foto yang dipamerkan karena peserta mencoba menggambarkan realitas kehidupan yang ada di sekitarnya dan menuangkan ke dalam bentuk visual, yaitu foto.
"Berdasarkan etimologi, `Seen` merupakan bentuk `past perfect tense` dari kata `see`, yang berarti `telah melihat`. Namun, mereka juga ingin masyarakat yang melihat mencoba menggali apa yang tersirat di balik foto-foto itu," ujarnya.
Oscar yang juga merupakan kurator GFJA mengatakan bahwa dirinya selalu memastikan workshop reguler GFJA dipersembahkan bagi orang yang berminat mempelajari fotografi sebagai pengetahuan perihal melihat, mengamati realita, sekaligus memilih subjek reportase untuk diabadikan.
Dia menambahkan, sebagai bagian dari Pusat Foto Jurnalistik Nasional yang bernaung di bawah Kantor Berita Antara, GFJA ingin mendorong terciptanya pemahaman yang lebih baik tentang karya-karya fotografi bertemakan kemanusiaan yang dapat disajikan melalui berbagai macam kegiatan, seperti pendidikan, pelatihan, pameran, dan pelestarian di bidang fotografi.
"Menjelang dekade-dekade berikutnya, GFJA akan terus berupaya menjaga program pendidikan sebagai oase fotografi jurnalistik, rumah bagi proses imajinasi menuju kreativitas karya, dan tempat para musafir visual," kata Oscar.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Pameran Foto "Seen" Rika Panda Pardede mengatakan, melalui pameran itu, para peserta dapat memvisualisasikan dan menyampaikan kepada publik mengenai segala mimpi dan isi kehidupan.
"Makna pameran foto `Seen` ini adalah mengabadikan momen dan membagi hal yang telah dilihat yang bisa `dibekukan` sehingga perlahan menjadi asa baru dalam kehidupan yang `tersembunyi di sudut waktu`," ujarnya.
Rika menjelaskan bahwa pameran foto bertajuk `Seen` itu menampilkan karya-karya yang mewakili berbagai keseharian yang berhubungan dengan kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan hidup.
Acara pembukaan pameran foto itu diramaikan oleh sejumlah musisi dan seniman, antara lain, My Way, Simponi, Electric Cadillac + Farhat Iyay, dan Ray D`sky.
Para pengunjung dapat menikmati pameran foto "SEEN" tersebut secara gratis, yang berlangsung mulai 5 April hingga 28 April di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), Jalan Antara No. 59 Pasar Baru, Jakarta.
"Karya visual angkatan XVIII ini merupakan hasil proses belajar bersama selama satu tahun di GFJA sebelum mengakhirinya dengan tugas akhir, yaitu pameran foto," kata Direktur Utama GFJA Oscar Motulloh dalam acara pembukaan pameran foto tersebut di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa para peserta workshop GFJA angkatan XVIII memilih tema "Seen" untuk mewakili karya-karya foto yang dipamerkan karena peserta mencoba menggambarkan realitas kehidupan yang ada di sekitarnya dan menuangkan ke dalam bentuk visual, yaitu foto.
"Berdasarkan etimologi, `Seen` merupakan bentuk `past perfect tense` dari kata `see`, yang berarti `telah melihat`. Namun, mereka juga ingin masyarakat yang melihat mencoba menggali apa yang tersirat di balik foto-foto itu," ujarnya.
Oscar yang juga merupakan kurator GFJA mengatakan bahwa dirinya selalu memastikan workshop reguler GFJA dipersembahkan bagi orang yang berminat mempelajari fotografi sebagai pengetahuan perihal melihat, mengamati realita, sekaligus memilih subjek reportase untuk diabadikan.
Dia menambahkan, sebagai bagian dari Pusat Foto Jurnalistik Nasional yang bernaung di bawah Kantor Berita Antara, GFJA ingin mendorong terciptanya pemahaman yang lebih baik tentang karya-karya fotografi bertemakan kemanusiaan yang dapat disajikan melalui berbagai macam kegiatan, seperti pendidikan, pelatihan, pameran, dan pelestarian di bidang fotografi.
"Menjelang dekade-dekade berikutnya, GFJA akan terus berupaya menjaga program pendidikan sebagai oase fotografi jurnalistik, rumah bagi proses imajinasi menuju kreativitas karya, dan tempat para musafir visual," kata Oscar.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Pameran Foto "Seen" Rika Panda Pardede mengatakan, melalui pameran itu, para peserta dapat memvisualisasikan dan menyampaikan kepada publik mengenai segala mimpi dan isi kehidupan.
"Makna pameran foto `Seen` ini adalah mengabadikan momen dan membagi hal yang telah dilihat yang bisa `dibekukan` sehingga perlahan menjadi asa baru dalam kehidupan yang `tersembunyi di sudut waktu`," ujarnya.
Rika menjelaskan bahwa pameran foto bertajuk `Seen` itu menampilkan karya-karya yang mewakili berbagai keseharian yang berhubungan dengan kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan hidup.
Acara pembukaan pameran foto itu diramaikan oleh sejumlah musisi dan seniman, antara lain, My Way, Simponi, Electric Cadillac + Farhat Iyay, dan Ray D`sky.
Para pengunjung dapat menikmati pameran foto "SEEN" tersebut secara gratis, yang berlangsung mulai 5 April hingga 28 April di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), Jalan Antara No. 59 Pasar Baru, Jakarta.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: