Brussels (ANTARA) - Uni Eropa akan melanjutkan pembicaraan dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk "meningkatkan toleransi dan saling menghormati" setelah serangkaian pembakaran Al Quran di negara bagian utara organisasi itu, kata seorang pejabat pada Selasa.

Juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa Peter Stano kepada wartawan saat konferensi pers memastikan bahwa Komisi Eropa sedang "melakukan kontak rutin" dengan OKI.

Dia menjelaskan bahwa para pejabat dari komisi EU dan perwakilan OKI di Brussels mengadakan pembicaraan rutin "untuk mengambil langkah selanjutnya" setelah serangkaian insiden pembakaran Al Quran atau penodaan yang terjadi belakangan ini di Denmark dan Swedia.

Stano menekankan bahwa tindakan ini bukan kebijakan EU melainkan tindakan tidak bertanggung jawab dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin menebarkan perselisihan dan masalah, dan memecah belah dunia.

EU siap melanjutkan pembahasan dengan OKI "karena ini waktu untuk berdiri bersama dan memperkuat upaya kedua organisasi untuk menggalakkan toleransi dan saling menghormati," tambah dia.

Tokoh-tokoh atau kelompok-kelompok Islamofobia berulangkali melakukan pembakaran Al Quran dan upaya penodaan serupa di Eropa Utara dalam beberapa bulan belakangan, memicu kemarahan negara-negara Muslin dan dunia.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Denmark pelajari langkah hukum cegah terulangnya pembakaran Al-Qur'an
Baca juga: Malaysia serukan penanganan Islamofobia di Sidang Luar Biasa OKI
Baca juga: Sekjen OKI-Menlu Denmark bahas soal insiden pembakaran Al Quran