Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon dalam pertemuan bilateral dengan perwakilan Parlemen Kanada yang dilakukan di tengah rangkaian kegiatan Sidang Umum 'ASEAN Inter-Parliamentary Assembly' (AIPA) ke-44 membahas mengenai pembicaraan kelima dari Comprehensive Economic Agreement, sebuah perjanjian perdagangan yang diharapkan dalam waktu dekat dapat segera ditandatangani oleh kedua belah pihak.
"Ada konklusi, karena dengan itu (Comprehensive Economic Agreement) saya kira ini akan juga mempermudah hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dengan Kanada," ungkapnya pada Parlementaria seusai pertemuan bilateral meeting yang dilakukan di Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Di samping itu, pertemuan bilateral tersebut juga membahas terkait kerja sama lainnya seperti mengenai pendidikan dan kebudayaan. Parlemen Kanada menginginkan adanya pertukaran siswa di antara kedua negara serta pekerja di bidang tertentu karena membutuhkan semi-skilled workers dan skilled workers.

"Jumlah mahasiswa Indonesia di Kanada dianggap juga masih terlalu kecil dibanding dengan negara-negara tetangga kita atau negara-negara lain. Mereka berharap akan semakin banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di Kanada" pungkasnya.

Kemudian, tambahnya, Parlemen Indonesia-Kanada juga telah bekerja sama di dalam organisasi di antaranya 'Global Organization of Parliamentarians Againts Corruption' (GOPAC) di mana Fadli pernah menjabat sebagai Presidennya pada periode tahun 2015-2017 dan 2017-2019 atad inisiatif Kanada saat itu.

Kanada juga pernah menjadi tuan rumah dari kegiatan 'Asia-Pasific Parliamentary Forum' (APPF) di Vancouver dan cukup aktif sebagai observer di AIPA ini. "Karena termasuk bentuk komitmen, meskipun jauh tapi mereka datang untuk menghadiri AIPA ke-44," tandasnya.