Jakarta (ANTARA) - Simposium Internasional XV Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia resmi dibuka pada Selasa (8/8) di CIC Rotterdam, Belanda, Selasa (8/8) yang mengusung tema "A Nation Reimagined" serta akan diisi dengan seminar akademik yang membahas isu kebangsaan.

Ketua Pelaksana Simposium PPI Dunia Griselda Audrey mengatakan, seminar akademik pada simposium kali ini menghadirkan pembicara terkemuka untuk mengeksplorasi isu nasional dengan dinamika internasional dengan tema "A Nation Reimagined".

“Tema 'A Nation Reimagined' menekankan pada reposisi Indonesia di tengah komunitas internasional,” kata Audrey dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Alumni Connect PPI Dunia sepakat bentuk wadah alumni pelajar

Sementara itu Sekretaris Jenderal PPI Belanda Tommy Cahya Trinanda, sebagai tuan rumah simposium berharap dengan tema tersebut para delegasi PPI Negara mendapat wawasan mengenai peran strategis Indonesia dalam geopolitik kontemporer.

Selain Trinanda, Koordinator PPI Dunia 22/23 Achyar Alrasyid mengutarakan harapannya agar simposium kali ini menjadi momen penting untuk membangun pemahaman kebangsaan yang disampaikan lewat seminar tematik.

"Termasuk membahas peran PPI Dunia sebagai sumber daya penting untuk masa depan bangsa," kata Alrasyid.

Selanjutnya, Caretaker Alumni Connect PPI Dunia Choirul Anam yang juga pernah menjabat sebagai Koordinator PPI Dunia 20/21 berharap PPI dapat berkontribusi dengan memerikan masukan kebijakan kepada pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Yenny Wahid ajak alumni PPI lakukan gerakan sosial untuk masyarakat

"Pesan saya sebagai alumni, mengharapkan kontribusi PPI ke depan bisa memberikan input policy bagi pemerintah. Baik dalam meningkatkan kualitas kebijakan, SDM, pendidikan, serta kesejahteraan masyarakat." kata Anam

Sementara itu Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Belanda Agus Setiabudi mengingatkan agar pelajar Indonesia di luar negeri mampu memberikan masukan yang konstruktif bagi kemajuan bangsa.

"Belanda adalah rahim PPI. Tempat PPI dilahirkan," ujar dia.
Baca juga: Peringatan 100 tahun Perhimpunan Indonesia digelar di Belanda

Acara simposium internasional yang digelar tiap tahun ini dihadiri 52 PPI Negara yang tersebar di tiga kawasan. Tujuannya menetapkan Koordinator PPI Dunia 23/24, pembentukan dewan presidium, sidang organisasi, dan seminar akademik membahas isu kebangsaan.

Simposium ini juga turut dihadiri Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia Andi Widjajanto, Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X, Direktur Niaga PT. Kereta Api Indonesia Hadis Surya Palapa, Direktur Pengembangan Bisnis & Manajemen Portofolio ID Food Dirgayuza Setiawan.

Baca juga: Bamsoet: RUU Perlindungan Pelajar Indonesia di LN layak ditelaah