Pengakuan Mabes TNI AD citra positif bagi Pramono Edhie
Wakil Komandan Pusat Polisi Militer dan Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigjen TNI Unggul K Yudoyono (kiri) didampingi Anggota Tim Investigasi TNI AD Letnan Kolonel TNI Richard Tampubolon (kanan) memberi keterangan mengenai hasil investigasi Tim TNI AD pada insiden penembakan di Lapas Cebongan, di Kartika Media Center, Jakarta, Kamis (4/4/13). Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigjen Unggul K Yudoyono mengatakan, para pelaku penyerangan Lapas kelas II B Cebongan Sleman, Yogyakarta adalah anggota Kopassus group 2 Kartosuro dan ada 11 anggota kopassus terlibat penyerangan. (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)
"Saya rasa tumbuhnya citra positif yang apresiatif dari langkah kejujuran pasti ada. Dimana semalam TNI AD dibawah kepemimpinannya (Pramono Edhie) melakukan sebuah kejujuran dengan mengakui perbuatan tercela anggotanya," kata Nuning di Jakarta, Jumat.
Namun, politisi Partai Hanura itu menyebutkan, apakah pengakuan tersebut merupakan bentuk politik pencitraan atau murni pengungkapan kasus, dirinya tak ingin berpolemik.
"Perkara itu merupakan politik pencitraan atau bukan, tentu kembali kepada yang bersangkutan. Saya tidak bisa men-judge seseorang tanpa bukti akurat," kata dia.
Hanya saja, bila itu dilakukan, maka sangat disayangkan karena ini bukan semata masalah politik tapi masalah kemanusiaan yang memakan korban nyawa orang.
"Saya tetap berharap apa yang dilakukan TNI AD adalah tulus dan profesional," kata.
(Zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013