Gorontalo (ANTARA News) - Banjir di Kota Gorontalo, Senin pagi, sudah menyurut sebagian warga yang pada Minggu malam mengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. Wartawan ANTARA dari Gorontalo melaporkan ketinggian air di Kota Gorontalo menyurut menjadi sekitar 50 centimeter dari sebelumnya yang mencapai 2,5 hingga 3,5 meter. Meski telah menyurut, aliran listrik di sejumlah wilayah di Gorontalo dan Bone Bolango masih dipadamkan oleh PLN setempat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tergenangnya hanpir seluruh Kota Gorontalo memaksa pemerintah daerah setempat untuk sementara memindahkan Kantor Gubernur Gorontalo ke rumah dinas Wakil Gubernur. Pemindahan sementara itu dilakukan mengingat sejumlah ruas jalan yang menuju Kantor Gubernur masih tergenang air dan juga rumah dinas Wakil Gubernur Gorontalo. Selain menenggelamkan ribuan rumah, banjir besar yang melanda Gorontalo telah merusakkan ratusan hektar tanaman jagung dan kacang. Sementara jalur transportasi Gorontalo-Manado dilaporkan terputus karena sekira 500 meter hingga satu kilometer jalan di jalur itu terendam dan lapisan aspalnya terkelupas sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Bantuan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang diangkut dengan pesawat Hercules diperkirakan tiba Senin sing. Pada Minggu (25/6) malam sekira 5.000 warga Gorontalo dan Bone Bolango dievakuasi akibat banjir yang sejak Sabtu (24/6) malam pukul 23.30 WITA itu. Seorang warga terpaksa dilarikan ke RSU Aloei Saboe Lama akibat tertimpa pohon tumbang. Banjir besar di Propinsi Gorontalo itu telah merendam tujuh kelurahan di Kota Gorontalo yakni Talumolo, Botu, Bugis, Padebuolo, Tamalate, Ipilo, dan Tenda yang terdapat di Kecamatan Kota Selatan dan Kota Timur. Nasib sama juga dialami penduduk Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, Bualemo, dan Kabupaten Pohuwato.(*)