Jakarta (ANTARA News) - Pesawat amfibi, Aron Flying Ship menjalani uji terbang di Dermaga Dayung, Pangkalan Komando Pasukan Katak, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat.

"Pesawat buatan Korea itu hadir sebagai solusi bagi berbagai masalah kelautan yang dihadapi Indonesia terutama Sea Rescue and Defense," kata President Director Aron Flying Ship Ltd Hyunwook Cho.

Menurut dia, itu merupakan pesawat pertama di dunia yang dapat beroperasi di udara dan air bahkan pada saat cuaca buruk sekalipun.

Aron Flying Ship, lanjutnya, sangat mudah dalam perawatan dan pengoperasian, berkecepatan tinggi namun tetap stabil pada kecepatan rendah serta hemat bahan bakar. Sehingga merupakan transportasi maritim yang sangat tepat untuk generasi mendatang.

"Pesawat tersebut sangat tepat untuk dimiliki pemerintah Indonesia. Dengan banyaknya illegal fishing dan destructive fishing, pesawat ini dapat membantu pemerintah untuk memberantas kapal-kapal asing illegal yang masuk ke perairan Indonesia," kata dia. Pesawat ini juga berguna untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan laut nasional.

Saat ini Aron Flying Ship mempunyai tiga tipe pesawat, yaitu ARON M80 (kapasitas 8 orang), ARON MK80 (militer) dan ARON M200 (kapasitas 20 orang).

"Untuk Indonesia, kami menawarkan tipe ARON M80 yang tipenya sangat cocok dipergunakan untuk menjaga perairan Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, mengatakan dengan banyaknya kepulauan, Indonesia sangat rentan terhadap berbagai masalah kelautan sehingga sangatlah penting membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

"Pesawat tersebut merupakan alternatif alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang sudah ada. Pesawat ini bisa saja melengkapi dan melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh Alutsista yang lain," ujarnya.