Garuda Indonesia akan tambah 39 pesawat baru
5 April 2013 12:55 WIB
Pesawat badan sempit Garuda Indonesia, Bombardier CRJ1000 NextGen disemprot air di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, beberapa waktu lalu. Penyemprotan pesawat terbang merupakan satu tradisi lama di dunia penerbangan, menyambut kehadiran pesawat terbang baru atau rute penerbangan baru dari satu maskapai penerbangan. (FOTO ANTARA/Yusran Uccang)
Denpasar (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia berencana menambah 39 pesawat transport baru pada tahun ini untuk mewujudkan misi sebagai perusahaan kelas dunia dengan predikat bintang lima.
"Jumlah armada baru itu akan mulai direalisasikan mulai Juni tahun ini," kata Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Garuda Indonesia, Heriyanto Agung Putra, usai pembersihan pesawat terbang maskapai tersebut, Jumat.
Dia menjelaskan, sebanyak 24 unit pesawat tersebut akan memperkuat armada Garuda sedangkan sisanya digunakan untuk melayani rute penerbangan Citilink.
Berdasarkan rencana, setiap bulannya diperkirakan akan ada dua armada pesawat yang ditambahkan untuk memperkuat rute penerbangan maskapai milik pemerintah Indonesia itu.
"Armada baru itu akan memperkuat rute penerbangan internasional yang salah satu prioritasnya di wilayah Pulau Dewata. Hal tersebut karena Bali memiliki andil besar dalam penerbangan ke mancanegara," ucapnya.
Mengenai kegiatan aircarf cleaning atau membersihkan pesawat merupakan salah satu cara meningkatkan layanan sekaligus mengubah cara berpikir jajaran maskapai itu dalam menjaga kebersihan.
"Kegiatan ini dilaksanakan di bandara tertentu saja dan sudah memasuki tahun keempat. Tujuan selain mengubah cara berpikir para karyawan Garuda sekaligus meningkatkan rasa memiliki terhadap aset perusahaan," ujarnya.
Pada kegiatan itu para petinggi di jajaran maskapai tersebut, termasuk Putra, terjun langsung membersihkan bagian yang ada di dalam pesawat. Para pejabat tersebut antusias dan bersemangat membersihkan pesawat terbang armadanya.
Sementara itu General Manager Kantor Perwakilan Garuda Indonesia untuk Bali, Taufik Hidayat, mengatakan, dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai ada sembilan rute penerbangan internasional milik maskapai tersebut.
Bahkan saat ini sedang dikaji rencana untuk menambah rute baru yakni Denpasar-Selandia Baru. "Rencana itu belum dapat dipastikan karena harus melihat pangsa pasarnya apakah menjanjikan atau tidak," ucapnya. (*)
"Jumlah armada baru itu akan mulai direalisasikan mulai Juni tahun ini," kata Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Garuda Indonesia, Heriyanto Agung Putra, usai pembersihan pesawat terbang maskapai tersebut, Jumat.
Dia menjelaskan, sebanyak 24 unit pesawat tersebut akan memperkuat armada Garuda sedangkan sisanya digunakan untuk melayani rute penerbangan Citilink.
Berdasarkan rencana, setiap bulannya diperkirakan akan ada dua armada pesawat yang ditambahkan untuk memperkuat rute penerbangan maskapai milik pemerintah Indonesia itu.
"Armada baru itu akan memperkuat rute penerbangan internasional yang salah satu prioritasnya di wilayah Pulau Dewata. Hal tersebut karena Bali memiliki andil besar dalam penerbangan ke mancanegara," ucapnya.
Mengenai kegiatan aircarf cleaning atau membersihkan pesawat merupakan salah satu cara meningkatkan layanan sekaligus mengubah cara berpikir jajaran maskapai itu dalam menjaga kebersihan.
"Kegiatan ini dilaksanakan di bandara tertentu saja dan sudah memasuki tahun keempat. Tujuan selain mengubah cara berpikir para karyawan Garuda sekaligus meningkatkan rasa memiliki terhadap aset perusahaan," ujarnya.
Pada kegiatan itu para petinggi di jajaran maskapai tersebut, termasuk Putra, terjun langsung membersihkan bagian yang ada di dalam pesawat. Para pejabat tersebut antusias dan bersemangat membersihkan pesawat terbang armadanya.
Sementara itu General Manager Kantor Perwakilan Garuda Indonesia untuk Bali, Taufik Hidayat, mengatakan, dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai ada sembilan rute penerbangan internasional milik maskapai tersebut.
Bahkan saat ini sedang dikaji rencana untuk menambah rute baru yakni Denpasar-Selandia Baru. "Rencana itu belum dapat dipastikan karena harus melihat pangsa pasarnya apakah menjanjikan atau tidak," ucapnya. (*)
Pewarta: I Gusti Ketut Agung Wijaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: