Susaningtyas berharap TNI AD teruskan kejujuran
Wakil Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD/Ketua Tim Investigasi TNI AD, Brigadir Jenderal TNI Unggul K Yudoyono (kiri), didampingi Anggota Tim Investigasi TNI AD, Letnan Kolonel TNI Richard Tampubolon (tengah), dan Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal TNI Rukhman Ahmad (kanan), menjelaskan hasil investigasi Tim TNI AD pada insiden penembakan di LP Cebongan, di Kartika Media Center, Jakarta, Kamis (4/4). Yudhoyono mengatakan, para pelaku penyerangan Lapas kelas II B Cebongan Sleman, Yogyakarta adalah anggota Grup 2 Kopassus TNI AD Kartosuro, dan ada 11 anggota satuan elit TNI AD itu terlibat penyerangan. (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)
Hal itu dikatakan Susaningtyas terkait pengakuan dari TNI AD bahwa pelaku penyerangan ke LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta adalah oknum anggota Grup 2 Kopassus TNI AD, Surakarta, pada 23 Maret 2013.
"Hal yang dilakukan TNI AD telah memberi keteladanan yang baik, gentlemen. Semoga ini adalah kebenaran hakiki dan jujur sejujurnya," kata Susaningtyas atau Nuning, di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat..
Ditambahkan, perbuatan 11 orang oknum Kopassus yang membunuh orang itu tentu saja salah dan melanggar HAM dengan mengatasnamakan esprit de corps.
"Tapi kejujuran mereka kita harus apresiasi sehingga tim investigasi tidak usah capek-capek terlalu lama bekerja," kata Nuning.
Pada kesempatan itu, Nuning juga mengkritik pernyataan Pangdam Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Hardiyono Saroso, yang langsung membantah bahwa pelaku penyerangan ke LP Cebongan bukan dari Kopassus.
"Pangdam Diponegoro seharusnya tidak langsung mengatakan tidak terlibat, cukup jelaskan SOP-nya saja. Hal inilah mengapa setiap pimpinan teritorial harus memiliki kecakapan komunikasi dan bertindak hati-hati sebelum ada pembuktian yang akurat," kata Nuning.
(zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013