Wamenkeu: Demokrasi adalah alat untuk meratakan pertumbuhan ekonomi
7 Agustus 2023 21:07 WIB
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memberikan kata sambutan dalam kegiatan Democracy Dialogue The Jakarta Post 40th Anniversary Forum di Jakarta, Senin (7/8/2023). ANTARA/Imamatul Silfia/aa.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan demokrasi merupakan alat untuk meratakan pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat.
“Demokrasi bukan hanya untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meratakannya di masyarakat,” kata Suahasil saat memberikan sambutan kunci pada acara Democracy Dialogue The Jakarta Post 40th Anniversary Forum di Jakarta, Senin.
Wamenkeu menambahkan, selalu ada dinamika dari waktu ke waktu yang menjadi penentu keseimbangan yang tepat antara pertumbuhan ekonomi dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Dalam konteks itu, sambung Suahasil, pemerintah terus melihat dan memonitor perubahan setiap waktu agar seluruh kebijakan dapat mencapai kesejahteraan rakyat.
“Karena itu, dalam APBN kita terus melihat peluang untuk mendukung kesejahteraan rakyat yang lebih luas,” ujar Wamenkeu.
Suahasil mengatakan APBN secara khusus telah mengalokasikan belanja sekitar 40 persen untuk penduduk berpenghasilan rendah. Hal itu diwujudkan melalui skema perlindungan sosial dan bantuan sosial.
APBN juga memberikan alokasi yang sangat besar untuk pembangunan infrastruktur, penanganan kemiskinan ekstrim, dan juga menyediakan banyak alokasi untuk membantu daya beli masyarakat kalangan menengah.
Pasalnya, Indonesia memiliki porsi penduduk kelas menengah yang besar yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, Wamenkeu menjelaskan proses demokrasi juga digunakan untuk menyusun kebijakan penanganan pandemi melalui penerbitan Perpu 1 tahun 2020 pada masa pandemi COVID-19.
Penyusuan Perpu tersebut dilakukan melalui diskusi dan proses demokrasi di parlemen.
“Kami berusaha menunjukkan bahwa meskipun ada fleksibilitas anggaran yang dimiliki pemerintah untuk menangani pandemi COVID-19, namun harus tetap akuntabel dan transparan,” jelas Suahasil.
Wamenkeu juga menanggapi pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II-2023 yang mencapai 5,17 persen. Ia optimistis capaian tersebut menunjukkan perekonomian Indonesia yang tetap kuat dan trennya akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Baca juga: Wamenkeu bakal pantau kinerja ekspor
Baca juga: Wamenkeu: Pertumbuhan kuartal II jadi dasar kuat pencapaian 2023
“Demokrasi bukan hanya untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meratakannya di masyarakat,” kata Suahasil saat memberikan sambutan kunci pada acara Democracy Dialogue The Jakarta Post 40th Anniversary Forum di Jakarta, Senin.
Wamenkeu menambahkan, selalu ada dinamika dari waktu ke waktu yang menjadi penentu keseimbangan yang tepat antara pertumbuhan ekonomi dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Dalam konteks itu, sambung Suahasil, pemerintah terus melihat dan memonitor perubahan setiap waktu agar seluruh kebijakan dapat mencapai kesejahteraan rakyat.
“Karena itu, dalam APBN kita terus melihat peluang untuk mendukung kesejahteraan rakyat yang lebih luas,” ujar Wamenkeu.
Suahasil mengatakan APBN secara khusus telah mengalokasikan belanja sekitar 40 persen untuk penduduk berpenghasilan rendah. Hal itu diwujudkan melalui skema perlindungan sosial dan bantuan sosial.
APBN juga memberikan alokasi yang sangat besar untuk pembangunan infrastruktur, penanganan kemiskinan ekstrim, dan juga menyediakan banyak alokasi untuk membantu daya beli masyarakat kalangan menengah.
Pasalnya, Indonesia memiliki porsi penduduk kelas menengah yang besar yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, Wamenkeu menjelaskan proses demokrasi juga digunakan untuk menyusun kebijakan penanganan pandemi melalui penerbitan Perpu 1 tahun 2020 pada masa pandemi COVID-19.
Penyusuan Perpu tersebut dilakukan melalui diskusi dan proses demokrasi di parlemen.
“Kami berusaha menunjukkan bahwa meskipun ada fleksibilitas anggaran yang dimiliki pemerintah untuk menangani pandemi COVID-19, namun harus tetap akuntabel dan transparan,” jelas Suahasil.
Wamenkeu juga menanggapi pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II-2023 yang mencapai 5,17 persen. Ia optimistis capaian tersebut menunjukkan perekonomian Indonesia yang tetap kuat dan trennya akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Baca juga: Wamenkeu bakal pantau kinerja ekspor
Baca juga: Wamenkeu: Pertumbuhan kuartal II jadi dasar kuat pencapaian 2023
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: