"Target kita 2024 'zero stunting'. Saat ini untuk Jakarta Timur masih 14,4 persen, jadi kita harus menurunkan sampai nol persen di 2024," kata Wakil Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainah saat memimpin rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Administrasi Jakarta Timur di Ruang Rapat IV Kantor Wali Kota Jaktim, Senin.
Secara umum untuk di Provinsi DKI Jakarta, menurut dia, Jakarta Timur masih di bawah angka DKI yang mencapai 14,8 persen. Namun demikian, pihaknya harus semangat sampai "zero stunting".
Baca juga: Jaktim lakukan audit penanganan kasus stunting
Dari 10 kecamatan yang terbaik Jatinegara, Kelurahan Balimester sudah 'zero stunting'. "Ini menjadi contoh baik buat teman-teman wilayah yang lain," kata Iin menegaskan.
Baca juga: Atasi gizi buruk, Pemkot Jaktim bagikan bantuan bagi balita di Cakung
"Arahan Pak Gubernur untuk pencegahan setiap anak balita diberikan satu butir telur per hari. Untuk itu kita perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat agar program berhasil," kata Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar, Rabu (26/7).
Menurut Anwar, penanganan stunting harus dilakukan sejak awal atau dari hulu untuk pencegahan. Ini dilakukan ketika kondisi berat badan balita mulai turun, tinggi badan kurang dan mulai mengalami gizi buruk.