Dinkes Tangerang gelar pelatihan kegawatdaruratan tekan kematian ibu
7 Agustus 2023 18:40 WIB
Pelatihan kegawatdaruratan yang digelar Dinas Kesehatan, Senin, selama tiga hari di kantor Dinkes sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan bayi. HO/Dinkes
Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten menggelar pelatihan kegawatdaruratan maternal dan neonatal yang diikuti 30 dokter dan bidan dari fasilitas pelayanan kesehatan pertama untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di daerah itu.
Kepala Dinas Kesehatan, Kota Tangerang, Dini Anggraeni di Tangerang, Senin, mengungkapkan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, perlu dilaksanakan secara terpadu dalam menangani permasalahan dan penyakit yang terjadi pada masa hamil, bersalin, nifas dan bayi neonatus.
“Dalam menangani kegawatdaruratan diperlukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,” katanya di Tangerang, Senin.
Dia menjelaskan, salah satu faktor utama yang akan menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan tersebut adalah terkait kualitas sumber daya manusia yang melaksanakannya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penguatan kapasitas tenaga kesehatan tersebut, khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan pertama melalui pelatihan yang komprehensif dan tepat sasaran.
Pelatihan berlangsung tiga hari, yakni hari pertama terkait kegawatdaruratan maternal, hari kedua kegawatdaruratan neonatal dan hari terakhir pada Rabu (9/8) mendatan akan berlangsung praktik klinik.
Menurut dia, dengan adanya pelatihan ini diharapkan petugas fasilitas pelayanan kesehatan pertama dapat kian terampil dalam menangani kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
“Sehingga, dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi lahir di Kota Tangerang. Tentunya, dengan seluruh pelayanan dan fasilitas yang memadai sesuai standar,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan, Kota Tangerang, Dini Anggraeni di Tangerang, Senin, mengungkapkan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, perlu dilaksanakan secara terpadu dalam menangani permasalahan dan penyakit yang terjadi pada masa hamil, bersalin, nifas dan bayi neonatus.
“Dalam menangani kegawatdaruratan diperlukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,” katanya di Tangerang, Senin.
Dia menjelaskan, salah satu faktor utama yang akan menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan tersebut adalah terkait kualitas sumber daya manusia yang melaksanakannya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penguatan kapasitas tenaga kesehatan tersebut, khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan pertama melalui pelatihan yang komprehensif dan tepat sasaran.
Pelatihan berlangsung tiga hari, yakni hari pertama terkait kegawatdaruratan maternal, hari kedua kegawatdaruratan neonatal dan hari terakhir pada Rabu (9/8) mendatan akan berlangsung praktik klinik.
Menurut dia, dengan adanya pelatihan ini diharapkan petugas fasilitas pelayanan kesehatan pertama dapat kian terampil dalam menangani kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
“Sehingga, dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi lahir di Kota Tangerang. Tentunya, dengan seluruh pelayanan dan fasilitas yang memadai sesuai standar,” katanya.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: