Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan membantah laporan media bahwa Korea Utara telah memerintahkan seluruh pekerja Korea Selatan meninggalkan kompleks industri Kaesong, sekaligus menyatakan laporan itu muncul dari penafsiran salah atas pemberitahuan DPRK (Korea Utara).




"Utara (DPRK) mensyaratkan sejumlah perusahaan mengirimkan rencana mereka meninggalkan Kaesong sampai 10 April Tapi ini disalahtafsirkan seolah pemberitahuan itu adalah tuntutan untuk menarik semua pekerja dari Kaesong," kata juru bicara pada Kementerian Unifikasi dalam pernyataan tertulisnya seperti dikutip Xinhua.




Pernyataan ini disampaikan beberapa saat setelah kantor berita Yonhap melaporkan bahwa DPRK telah memaksa semua pekerja Korea Selatan untuk meninggalkan Kaesong paling telat Rabu depan.




Rabu kemarin, Pyongyang melarang pekerja Korea Selatan memasuki zona industri bersama di kota Kaesong di Korea Utara yang terletak di perbatasan dengan Selatan.




Pemerintah Korea Selatan mengungkapkan penyesalan mendalamnya atas larangan ini dan mendesak DPRK segera menormalisasi operasi kompleks industri tersebut, demikian Xinhua.