IHSG BEI dibuka melemah 10,93 poin
4 April 2013 10:12 WIB
Di bursa regional, indeks Hang Seng melemah 30,33 poin (0,14 persen) ke level 22.337,49, indeks Nikkei-225 naik 178,14 poin (1,44 persen) ke level 12.184,06, dan Straits Times melemah 8,01 poin (0,24 persen) ke posisi 3.313,76. (ANTARA/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka terkoreksi, turun 10,93 poin atau 0,22 persen ke posisi
4.970,54.
Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 2,74 poin (0,32 persen) ke level 840,76.
"Mayoritas bursa Asia dibuka melemah cukup signifikan pagi ini. Negatifnya data ekonomi AS menjadi salah satu katalis pelemahan indeks saham Asia," kata analis Samuel Sekuritas, Yualdo Yudoprawiro.
Perlambatan itu ditengarai sebagai efek dari pemangkasan defisit anggaran AS mulai 1 Maret lalu.
Pelemahan indeks saham domestik juga didorong oleh kekhawatiran rencana stimulus Bank Sentral Jepang yang tidak sesuai dengan harapan.
Ia memproyeksikan pelemahan yang terjadi di bursa global dan minimnya sentimen positif dari dalam negeri akan membuat pergerakan IHSG BEI melemah hari ini.
"Potensi pelemahan berasal dari sektor perbankan, konsumer, dan semen," katanya.
Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 2,74 poin (0,32 persen) ke level 840,76.
"Mayoritas bursa Asia dibuka melemah cukup signifikan pagi ini. Negatifnya data ekonomi AS menjadi salah satu katalis pelemahan indeks saham Asia," kata analis Samuel Sekuritas, Yualdo Yudoprawiro.
Perlambatan itu ditengarai sebagai efek dari pemangkasan defisit anggaran AS mulai 1 Maret lalu.
Pelemahan indeks saham domestik juga didorong oleh kekhawatiran rencana stimulus Bank Sentral Jepang yang tidak sesuai dengan harapan.
Ia memproyeksikan pelemahan yang terjadi di bursa global dan minimnya sentimen positif dari dalam negeri akan membuat pergerakan IHSG BEI melemah hari ini.
"Potensi pelemahan berasal dari sektor perbankan, konsumer, dan semen," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: