Kemendag yakin Indonesia mampu hadapi AEC 2015
3 April 2013 22:49 WIB
Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Iman Pambagyo (FOTO ANTARA/Ismar Patrizki/12)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan yakin bahwa Indonesia mampu menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat ekonomi ASEAN pada 2015.
"Saya yakin kita akan siap menghadapi AEC 2015 nanti, memang kita masih memiliki pekerjaan rumah dan banyak tantangan yang harus dihadapi," kata Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo, di Jakarta, Rabu.
Iman mengatakan, pada kenyataannya bukan hanya Indonesia saja yang masih memiliki pekerjaan rumah, namun negara-negara lain yang tergabung dalam ASEAN juga masih memiliki kendala yang sama dengan Indonesia.
"Mereka masih memiliki pekerjaan rumah juga, namun memang masalah kita lebih rumit, karena di Indonesia banyak kegiatan produksi yang variatif," ujar Iman.
Selain itu, lanjut Iman, dalam menghadapi AEC tersebut sudah seharusnya Indonesia mampu meningkatkan ekspor ke negara-negara yang berada di kawasan ASEAN karena saat ini baru berkisar 25 persen dari ekspor nasional.
"Yang bisa ditingkatkan adalah beberapa produk konsumsi, seperti permen dan juga kosmetik, itu sangat potensial untuk di ASEAN," ujar Iman.
Iman mencontohkan negara seperti Vietnam dan Myanmar saat ini memiliki angkatan muda yang sedang tumbuh dan angka konsumsi yang naik.
"Pekerjaan rumahnya adalah bagaimana mendorong pengusaha Indonesia untuk masuk ke pasar-pasar mereka," tambah Iman.
Sementara untuk minimnya produk otomotif yang diekspor, Iman mengatakan, hal tersebut merupakan kebijakan dari prinsipal untuk melakukan strategi regional seperti yang diterapkan saat ini.
"Pasar kita merupakan pasar yang besar di ASEAN dan untuk meningkatkan ekspor ke negara lain maka kita perlu memastikan bagaimana kendala-kendala ekspor itu bisa diminimalisir," ujar Iman.
Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang direncanakan mulai 2015 dan bertujuan untuk meningkatkan daya saing kawasan, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan standar hidup penduduk negara anggota ASEAN.
"Saya yakin kita akan siap menghadapi AEC 2015 nanti, memang kita masih memiliki pekerjaan rumah dan banyak tantangan yang harus dihadapi," kata Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo, di Jakarta, Rabu.
Iman mengatakan, pada kenyataannya bukan hanya Indonesia saja yang masih memiliki pekerjaan rumah, namun negara-negara lain yang tergabung dalam ASEAN juga masih memiliki kendala yang sama dengan Indonesia.
"Mereka masih memiliki pekerjaan rumah juga, namun memang masalah kita lebih rumit, karena di Indonesia banyak kegiatan produksi yang variatif," ujar Iman.
Selain itu, lanjut Iman, dalam menghadapi AEC tersebut sudah seharusnya Indonesia mampu meningkatkan ekspor ke negara-negara yang berada di kawasan ASEAN karena saat ini baru berkisar 25 persen dari ekspor nasional.
"Yang bisa ditingkatkan adalah beberapa produk konsumsi, seperti permen dan juga kosmetik, itu sangat potensial untuk di ASEAN," ujar Iman.
Iman mencontohkan negara seperti Vietnam dan Myanmar saat ini memiliki angkatan muda yang sedang tumbuh dan angka konsumsi yang naik.
"Pekerjaan rumahnya adalah bagaimana mendorong pengusaha Indonesia untuk masuk ke pasar-pasar mereka," tambah Iman.
Sementara untuk minimnya produk otomotif yang diekspor, Iman mengatakan, hal tersebut merupakan kebijakan dari prinsipal untuk melakukan strategi regional seperti yang diterapkan saat ini.
"Pasar kita merupakan pasar yang besar di ASEAN dan untuk meningkatkan ekspor ke negara lain maka kita perlu memastikan bagaimana kendala-kendala ekspor itu bisa diminimalisir," ujar Iman.
Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang direncanakan mulai 2015 dan bertujuan untuk meningkatkan daya saing kawasan, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan standar hidup penduduk negara anggota ASEAN.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: