Bogor (ANTARA) - Organisasi nirlaba internasional Marine Stewardship Council (MSC) melakukan diseminasi kajian rantai pasok perikanan lemuru bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur.

Sub Koordinator seksi Pengelolaan Sumberdaya Ikan Bidang Perikanan Tangkap (DKP) Jawa Timur, Ir. Wahjuni Lestariningsih dalam taklimat media di Bogor, Jawa Barat, Minggu, menjelaskan, kajian rantai pasok ini dikemas dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tingkat I dan Bimtek Rantai Pengawasan (Chain of Custody).

"Pemahaman penting mengenai keberlanjutan perikanan yakni terdapat berbagai nilai positif yang dapat diterapkan dalam membentuk ekosistem perikanan berkelanjutan di Jawa Timur," ujarnya.

Menurut dia, hal itu menjadi tahapan awal sebagai pengenalan program MSC, Standar Perikanan MSC, dan perangkat perbaikan perikanan, sebelum peserta dapat mengikuti bimtek lanjutan pada tingkat dua dan tingkat tiga (lokakarya dan kegiatan praktikal).

Wahjuni menyebutkan bahwa pelatihan menjadi semakin strategis karena mayoritas peserta yang hadir merupakan perusahaan perikanan lemuru, tuna dan gurita.

Ia menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan pada 1-2 Agustus 2023 itu diikuti 30 peserta perwakilan dari Pemerintah DKP Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota, NGO, akademisi, pelaku usaha dan asosiasi.

"Termasuk diantaranya adalah Universitas Brawijaya yang di sesi penutupan bimtek mempresentasikan hasil kajian rantai pasok perikanan lemuru di Jawa Timur," paparnya.

DKP Jawa Timur, kata dia, berkomitmen membuka akses semua pihak dalam program perbaikan, tanpa pengecualian ukuran perikanan atau lokasi. Salah satunya melalui program pengembangan kapasitas bagi pihak yang terjun langsung dalam perbaikan perikanan.

Menurut dia, DKP Provinsi Jawa Timur mendukung kegiatan yang memang linier dengan program dan arahan pemerintah di tingkat daerah dan pusat.

"Pemahaman yang memadai dan komitmen para pemangku kepentingan perikanan yang serius dalam upaya perbaikan, akan mewujudkan standar perikanan global yang berkelanjutan menjadi kenyataan di perairan kita,” terang Wahjuni.

Program MSC adalah program sertifikasi dan pelabelan makanan laut yang paling diakui di dunia sehingga dengan menjadi bagian dari program ini dan menggunakan label MSC biru menunjukkan bahwa ikan dan makanan laut mereka berasal dari sumber yang berkelanjutan.