Solo (ANTARA News) - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI dan Kepolisian Resor Kota Surakarta pada Rabu melakukan rekonstruksi aksi pelaku teror di Pos Pengamanan Gemblegan, Pos Polisi Singosaren, dan Pos Polisi Gladak, Solo.

Pertama, Densus melakukan reka ulang aksi penembakan di Pos Pengamanan Geblegan di Jalan Yos Sudarso, Solo, yang menyebabkan dua polisi terluka.

Petugas merekaulang kejadian pada 17 Agustus 2012 yang melibatkan tiga tersangka yakni Farhan Mujahidin (19) yang tewas ditembak oleh petugas di kawasan Tipes (diperankan petugas), Bayu Setiyono, dan Firman Firmansyah.

Dalam hal ini Farhan Mujahidin merupakan eksekutor sementara Bayu Setiyono berperan joki yang memboncengkan Farhan dan Firman bertugas mengawasi lokasi kejadian.

Sebelum kejadian Firman mengawasi di sekitar lokasi sasarannya lalu memberikan informasi ke Farhan untuk melakukan eksekusi.

Farhan yang diboncengkan Bayu Setiyono langsung menuju sasaran, melaju dari arah barat atau Jalan Veteran membelok ke Jalan Yos Sudarso dan melepaskan tembakan ke arah polisi yang berjaga lalu kabur ke arah utara.

Kejadian itu menyebabkan Bripka Endro Margiyanto dan Briptu Kukuh Budiyanto terluka.

Setelah itu Densus merekonstruksi penembakan di Pos Polisi Singosaren, Solo, yang dilakukan oleh pelaku Farhan dan Bayu. Penembakan di Pos Singosaren pada 30 Agustus 2012 menewaskan seorang polisi, Bripka Dwi Data Subekti.

Kedua pelaku berjalan dari arah timur di Jalan Dr. Radjiman setibanya di lokasi kejadian Farhan langsung turun dari sepeda motor dan melepaskan tembakan ke arah korban.

Setelah penembakan, Farhan dan Bayu kabur ke arah barat sekitar 100 meter dari lokasi kejadian sempat melepaskan tembakan ke atas.

Selain itu, Densus merekontruksi aksi teror di Pos Polisi Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Solo, dimana Bayu yang membocengkan Farhan melemparkan benda seperti granat yang meledak pada malam takbiran 18 Agustus 2012.

Farhan tetap berperan sebagai eksekutor dan Bayu pengemudi sepeda motor.

"Saya tidak tahu kapan Farhan melemparkan benda ke arah pos itu. Saya hanya memboncengkan dia," kata Bayu saat ditanyai salah satu petugas rekontruksi di Pos Gladak.