Festival Gong Sitimang lestarikan budaya Danau Sipin
4 Agustus 2023 21:08 WIB
Perahu Wakil Wali Kota Jambi Maulana dalam kegiatan tabur benih ikan di Festival Gong Sitimang, Danau Sipin, Kota Jambi, Jambi, Jumat (4/8/2023). (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah)
Jambi (ANTARA) - Pamong Budaya Utama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Siswanto menyatakan Festival Gong Sitimang akan mampu melestarikan budaya masyarakat sekitar Danau Sipin, Kota Jambi.
“Isunya sekarang lingkungan Danau Sipin yang di mana merupakan sumber air Kota Jambi, mungkin tangkapan air Kota Jambi dan dimanfaatkan untuk wisata. Dampak sekarang ya untuk pariwisata dan kesejahteraan masyarakat,” katanya di Danau Sipin, Kota Jambi, Jambi, Jumat.
Siswanto menjelaskan budaya masyarakat sekitar Danau Sipin sangat erat kaitannya dengan ekosistem air yang ada di danau karena merupakan sumber penghidupan mereka.
Lokasi Danau Sipin digunakan untuk masyarakat setempat sebagai tempat pertunjukan kesenian, memancing ikan, pameran UMKM hingga destinasi pariwisata baik bagi warga Kota Jambi maupun luar kota.
“Namanya budaya itu kan pasti berhubungan dengan lingkungan. Budayanya dengan manusia, Manusia dengan lingkungan itu sudah suatu sirkulasi semacam hubungan,” kata Siswanto.
Festival Gong Sitimang sendiri diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Jambi untuk menyambut kegiatan Kenduri Swarnabhumi yang diadakan oleh Kemendikbudristek.
Di dalam Kenduri Swarnabhumi terdapat Ekspedisi Sungai Batanghari 2023 yakni kegiatan susur sungai oleh tim meliputi pemerintah daerah, pemerintah pusat, komunitas pecinta alam dan kebudayaan, akademisi, praktisi hingga masyarakat luas.
Perjalanan susur Sungai Batanghari ini dimulai dari titik awal yakni Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat pada 27 Juli 2023 hingga nanti berakhir di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi pada 9 Agustus 2023.
Setiap kabupaten/kota yang dilewati oleh tim ekspedisi mengadakan beragam acara masing-masing yang disesuaikan dengan budaya dan kearifan lokal daerah tersebut seperti Festival Gong Sitimang oleh Pemerintah Kota Jambi.
Baca juga: Kemendikbud: Empat aspek Merdeka Belajar menginspirasi negara ASEAN
Festival Gong Sitimang diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti pameran UMKM, seminar mengenai lingkungan dan pengelolaan sampah, tabuh benih ikan di Danau Sipin, serta penanaman pohon.
“Kami bahagia ini menjadi salah satu tempat tujuan tim Ekspedisi Batanghari karena dengan terangkatnya kehidupan dan terlestarikannya peradaban di sepanjang Sungai Batanghari akan memberikan dampak yang luas terhadap kemajuan Kota Jambi,” kata Wakil Wali Kota Jambi Maulana.
Maulana menegaskan Danau Sipin yang penuh sejarah panjang peradaban Kota Jambi ini harus tetap dilestarikan baik budaya maupun lingkungan sehingga bisa semakin bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Masyarakat di sini dari waktu ke waktu sudah meningkat kesadarannya tentang pentingnya pelestarian danau dan meningkatkan pariwisata di sini,” ujarnya.
Pakar perikanan dan budidaya Universitas Jambi Tedjo Sukmono yang menjadi bagian dari tim Ekspedisi Batanghari menjelaskan di Danau Sipin terdapat 15 spesies ikan yang biasa dikonsumsi masyarakat setempat.
Sementara pada Festival Gong Sitimang ditabur sebanyak 10.000 benih ikan nilem yang diharapkan nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kita perbanyak upaya seperti ini karena danau ini bisa sebagai area bertahan ikan jadi ketika sungai itu keruh ikan bisa bertahan di sini karena ini nyambung ke Sungai Batanghari,” kata Tedjo.
Baca juga: Akademisi: Bentuk zonasi optimalkan budi daya ikan Sungai Batanghari
Baca juga: Kemendikbudristek memantik pelestarian budaya via Ekspedisi Batanghari
“Isunya sekarang lingkungan Danau Sipin yang di mana merupakan sumber air Kota Jambi, mungkin tangkapan air Kota Jambi dan dimanfaatkan untuk wisata. Dampak sekarang ya untuk pariwisata dan kesejahteraan masyarakat,” katanya di Danau Sipin, Kota Jambi, Jambi, Jumat.
Siswanto menjelaskan budaya masyarakat sekitar Danau Sipin sangat erat kaitannya dengan ekosistem air yang ada di danau karena merupakan sumber penghidupan mereka.
Lokasi Danau Sipin digunakan untuk masyarakat setempat sebagai tempat pertunjukan kesenian, memancing ikan, pameran UMKM hingga destinasi pariwisata baik bagi warga Kota Jambi maupun luar kota.
“Namanya budaya itu kan pasti berhubungan dengan lingkungan. Budayanya dengan manusia, Manusia dengan lingkungan itu sudah suatu sirkulasi semacam hubungan,” kata Siswanto.
Festival Gong Sitimang sendiri diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Jambi untuk menyambut kegiatan Kenduri Swarnabhumi yang diadakan oleh Kemendikbudristek.
Di dalam Kenduri Swarnabhumi terdapat Ekspedisi Sungai Batanghari 2023 yakni kegiatan susur sungai oleh tim meliputi pemerintah daerah, pemerintah pusat, komunitas pecinta alam dan kebudayaan, akademisi, praktisi hingga masyarakat luas.
Perjalanan susur Sungai Batanghari ini dimulai dari titik awal yakni Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat pada 27 Juli 2023 hingga nanti berakhir di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi pada 9 Agustus 2023.
Setiap kabupaten/kota yang dilewati oleh tim ekspedisi mengadakan beragam acara masing-masing yang disesuaikan dengan budaya dan kearifan lokal daerah tersebut seperti Festival Gong Sitimang oleh Pemerintah Kota Jambi.
Baca juga: Kemendikbud: Empat aspek Merdeka Belajar menginspirasi negara ASEAN
Festival Gong Sitimang diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti pameran UMKM, seminar mengenai lingkungan dan pengelolaan sampah, tabuh benih ikan di Danau Sipin, serta penanaman pohon.
“Kami bahagia ini menjadi salah satu tempat tujuan tim Ekspedisi Batanghari karena dengan terangkatnya kehidupan dan terlestarikannya peradaban di sepanjang Sungai Batanghari akan memberikan dampak yang luas terhadap kemajuan Kota Jambi,” kata Wakil Wali Kota Jambi Maulana.
Maulana menegaskan Danau Sipin yang penuh sejarah panjang peradaban Kota Jambi ini harus tetap dilestarikan baik budaya maupun lingkungan sehingga bisa semakin bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Masyarakat di sini dari waktu ke waktu sudah meningkat kesadarannya tentang pentingnya pelestarian danau dan meningkatkan pariwisata di sini,” ujarnya.
Pakar perikanan dan budidaya Universitas Jambi Tedjo Sukmono yang menjadi bagian dari tim Ekspedisi Batanghari menjelaskan di Danau Sipin terdapat 15 spesies ikan yang biasa dikonsumsi masyarakat setempat.
Sementara pada Festival Gong Sitimang ditabur sebanyak 10.000 benih ikan nilem yang diharapkan nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kita perbanyak upaya seperti ini karena danau ini bisa sebagai area bertahan ikan jadi ketika sungai itu keruh ikan bisa bertahan di sini karena ini nyambung ke Sungai Batanghari,” kata Tedjo.
Baca juga: Akademisi: Bentuk zonasi optimalkan budi daya ikan Sungai Batanghari
Baca juga: Kemendikbudristek memantik pelestarian budaya via Ekspedisi Batanghari
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: