Kabul (ANTARA News) - Operasi besar-besaran anti-Taliban yang dilakukan pasukan koalisi dan Afghanistan menewaskan 149 gerilyawan dalam dua pekan terakhir, sementara tiga prajurit Afghanistan tewas, kata kementerian pertahanan, Sabtu. Sebanyak 32 gerilyawan lain cedera dan 61 orang ditangkap dalam operasi yang merupakan bagian dari Operasi Mountain Thrust dalam dua pekan ini, kata jurubicara kementerian itu, Jendral Mohammad Zahir Azimi. "Tiga prajurit mati syahid dan 14 orang lagi cedera," katanya kepada wartawan. Ia menyebut gerilyawan-gerilyawan yang tewas itu sebagai "musuh-musuh perdamaian dan keselamatan rakyat kami", istilah yang seringkali digunakan oleh para pejabat Afghanistan untuk Taliban dan gerilyawan lain. "Operasi itu dirancang untuk melacak musuh-musuh perdamaian, menghancurkan kegiatan teroris mereka dan memberikan keamanan bagi sebuah lingkungan yang aman bagi pembangunan kembali di wilayah-wilayah selatan dan baratdaya negara," katanya. Lebih dari 3.000 prajurit Afghanistan mengambil bagian dalam operasi itu, yang berada di bawah payung pasukan pimpinan AS, kata Azimi. Baru pertama kali ini pasukan Afghanistan ikut dalam sebuah operasi dengan jumlah sebesar itu. Operasi itu juga berhasil menyita 74 senjata ringan dan 14 senapan mesin berat dalam dua pekan ini. Salah satu insiden terakhir mematikan terjadi di provinsi Uruzgan, Jumat, dimana 22 gerilyawan tewas, katanya. Koalisi memperkirakan bahwa 40 orang tewas di sana. Di provinsi Kandahar pada hari yang sama, 25 "musuh" tewas, katanya. Mountain Thrust merupakan operasi terbesar di Afghanistan sejak Taliban digulingkan dari kekuasaan pada akhir 2001 oleh koalisi yang dipimpin AS. Operasi itu, yang melibatkan ribuan prajurit, diluncurkan pada pertengahan Mei dan ditingkatkan ke tahap lebih aktif sekitar dua pekan lalu, kata seorang jurubicara koalisi kepada AFP. Taliban digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan-serangan teror 11 September 2001 di kota-kota AS yang menewaskan sekitar 3.000 orang.(*)