Jenewa (ANTARA News) - Pengetahuan mengenai rangkaian varian mematikan virus influenza H7N9, yang mengakibatkan dua kematian di China hingga saat ini terbatas dan penyelidikan lebih lanjut akan diperlukan, kata juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa.
Fadela Chaib mengkonfirmasi itu untuk pertama kali virus H7N9 ditemukan pada manusia.
"Telah terlihat, untuk sementara, tak ada penularan manusia-ke-manusia," kata wanita juru bicara tersebut sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.
Ia memberitahu wartawan itu adalah kejadian penting dan membuat prihatin WHO. China akan berbagi keterangan dengan WHO dan organisasi kesehatan dunia tersebut akan berbagi informasi dengan negara anggota.
"Kita perlu menyelidiki lebih lanjut luasnya wabah itu, sumber penularan dan mode penularan," katanya.
WHO: penyelidikan diperlukan mengenai penularan H7N9 di China
2 April 2013 21:39 WIB
Ilustrasi vaksin flu burung (www.antaranews.com)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: