Nanning (ANTARA) - Kereta antarmoda darat-laut China diperkirakan akan mencatatkan lebih dari 9.000 perjalanan di sepanjang Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru tahun ini, menurut sebuah konferensi pers yang diadakan oleh Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada Kamis (3/8).

Kereta antarmoda darat-laut tersebut telah melakukan lebih dari 8.820 perjalanan pada 2022. Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi berencana meningkatkan efisiensi dan konektivitas di koridor tersebut melalui sejumlah langkah, antara lain dengan membangun infrastruktur baru.

Menurut konferensi pers tersebut, dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi pertumbuhan pesat pada throughput kargo di sepanjang koridor itu.

Dari 2019 hingga 2022, kapasitas throughput kargo komprehensif pelabuhan Teluk Beibu di Guangxi melonjak dari 260 juta ton menjadi 315 juta ton. Saat ini, terdapat 75 rute peti kemas yang menghubungkan 200 lebih pelabuhan di lebih dari 100 negara dan kawasan.

Pada paruh pertama tahun ini, throughput kargo pelabuhan Teluk Beibu melonjak 14 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan jumlah perjalanan yang dilakukan oleh kereta antarmoda darat-laut meningkat 9 persen (yoy), menurut data yang dirilis dalam konferensi pers tersebut.

Sementara itu, pada 2022, volume perdagangan yang dibukukan oleh daerah-daerah setingkat provinsi di sepanjang Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru dari impor dan ekspor melalui pelabuhan-pelabuhan di Guangxi mencapai lebih dari 500 miliar yuan (1 yuan = Rp2.113), yang merupakan rekor tertinggi. Pada H1 tahun ini, angka tersebut telah melampaui 290 miliar yuan, melonjak hampir 50 persen (yoy).

Diluncurkan pada 2017, Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru merupakan jalur perdagangan dan logistik yang dibangun bersama oleh daerah-daerah setingkat provinsi di China bagian barat dan negara-negara anggota ASEAN.