Jakarta (ANTARA News) - Seri terakhir dari trilogi "Opera Jawa: Selendang Merah" garapan Garin Nugroho mengusung "Jawa yang multikultur".

Meski fokus pada kebudayaan Jawa, menurut Garin, ada sentuhan budaya lain, termasuk Nias, Bali, dan Sunda. Musik dan tari Jawa Tengah dan Jawa Timur dihiasi dengan komposisi karawitan dan tembang.


"Nanti ada juga topeng Papua, bayangkan topeng Papua yang digabung dengan nuansa Jawa," kata Garin di Jakarta, Selasa.

Selain itu, dia juga menggabungkan pola tradisional dengan sentuhan modern, seperti yang diterapkan pada tarian yang koreografinya digarap oleh Anggono Kusumo dan Danang Pamungkas.

"Tariannya adalah pengembangan pola tradisi kolaborasi dengan pola modern. Pola tradisinya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Anggono.

Anggono menjelaskan, para penari yang berpartisipasi di pertunjukan berdurasi seratus menit itu memiliki disiplin ilmu yang berbeda-beda, baik itu tari Jawa Timur, Jawa Tengah, maupun modern.

Selain menjadi koreografer, Anggono juga didapuk menjadi Tuan Ledhek. Dia mengaku cukup kerepotan untuk menjalani dua tugas.

"Pasti ribet melakukan dua peran. Saya dianggap pas menjadi Tuan Ledhek sama garin, katanya 'Kamu kecil tapi gayanya nyebelin'," seloroh Anggono.