Toboali, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mendorong pengembangan industri olahan ikan agar lebih produktif dan bernilai ekonomis.

"Sebagian besar masyarakat daerah ini bekerja sebagai nelayan, sehingga perlu adanya pemanfaatan hasil laut menjadi olahan yang bernilai ekonomis," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Bangka Selatan Muhammad Iqbal, di Toboali, Kamis.

Pihaknya menggelar Focus Group Discussion (FGD) bagi 43 pelaku industri kecil menengah (IKM), dalam rangka pemberdayaan, promosi dan pemasaran produk hasil olahan.

"Kita menggandeng Yayasan Panca Diversiti Akademi agar para pelaku IKM bisa saling berbagi ilmu, sehingga paham dengan cara memasarkan produk olahan laut," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam kegiatan FGD tersebut membahas tentang segmentasi, riset pasar, branding, strategi produk baru dan penetapan harga produk.

"Kami mendorong para IKM fokus pada tataran produksi, sedangkan aspek pemasaran serta promosi diperlukan regulasi yang tetap memberikan dampak positif bagi usaha IKM tersebut," ujarnya lagi.

Dia menjelaskan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian bahwa Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah dilakukan antara lain melalui peningkatan kemampuan sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (IKM).

"Ini diperkuat dengan Keputusan Bupati Kabupaten Bangka Selatan Nomor 188.45/DPMPPTSPRINDAG/2021 tentang Penetapan Sentra Industri Olahan Makanan Hasil Laut," ujarnya pula.

Ia mengatakan, pemberdayaan masyarakat pesisir saat ini lebih fokus kepada pengembangan industri olahan atau pengembangan produk hilir.

"Jadi tidak hanya mengandalkan hasil tangkapan saja, tetapi juga fokus pada pengembangan produk olahan yang bahan bakunya dari ikan," ujar dia lagi.
Baca juga: Anggota DPR apresiasi Kemensos salurkan bantuan kapal ikan ke Babel
Baca juga: Mensos lengkapi kapal nelayan Bangka dengan alat pemanggil ikan