Simulasi gempa ARDEX perkuat kesiapsiagaan Bantul hadapi bencana
3 Agustus 2023 18:26 WIB
Ilustrasi: Tim Urban SAR DIY mengangkat korban saat gladi lapangan ASEAN Regional Disaster emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023 di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (3/8/2023). Gladi. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/Spt.
Bantul (ANTARA) - Simulasi gempa bumi yang menjadi puncak pelaksanaan ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diharapkan dapat menguatkan kesiapsiagaan daerah itu dalam menghadapi bencana tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Agus Yuli Herwanto disela simulasi gempa bumi di Bantul, Kamis, mengatakan, ARDEX 2023 dapat menjadikan Bantul lebih siaga apabila menghadapi gempa di kemudian hari, terlebih Bantul memiliki potensi gempa cukup besar.
"Bantul ini punya banyak potensi bencana, terutama gempa bumi. Dan gempa bumi adalah bencana yang sampai saat ini tidak bisa diprediksi. Dengan adanya ARDEX, harapannya tentu Kabupaten Bantul lebih siap siaga menghadapi bencana," katanya.
Dia mengatakan simulasi yang menggambarkan situasi gempa bermagnitudo 6,6 dengan kedalaman 10 kilometer, berdasarkan pengalaman gempa yang menimpa Bantul pada 2006 tersebut, juga untuk menanamkan kesadaran masyarakat pentingnya mitigasi bencana.
"Sebab setiap masyarakat harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar bisa melaksanakan proses evakuasi yang benar ketika nantinya menghadapi bencana serupa," katanya.
Baca juga: BNPB gelar latihan penanggulangan bencana ASEAN di Bantul, DIY
Lebih lanjut dia mengatakan simulasi gempa dan bagaimana penanganan kebencanaan level internasional yang melibatkan perwakilan negara di Asia Tenggara ini ada sejumlah hal yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dalam mendukung kegiatan ARDEX 2023.
"Dalam kegiatan ini BPBD Bantul menyediakan berbagai dukungan personel dan struktural. Juga ada simulasi pemadaman kebakaran akibat gempa. Nah itu Tim Damkar siap dengan armada personelnya, kita juga menyiapkan berbagai sarana prasarana," katanya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat memimpin apel kesiapsiagaan dan gelar peralatan ARDEX pada Senin (31/7) mengatakan ARDEX merupakan ajang untuk menguji kesiapsiagaan pemerintah terhadap kejadian bencana, utamanya pada rantai komando penanganan darurat.
Tidak hanya itu, kata dia, ARDEX juga untuk mengukur seberapa efektif koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder saat bencana terjadi, baik dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, hingga negara-negara di Asia Tenggara.
Baca juga: Wagub: Mitigasi bencana harus menjadi prioritas bagi masyarakat DIY
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Agus Yuli Herwanto disela simulasi gempa bumi di Bantul, Kamis, mengatakan, ARDEX 2023 dapat menjadikan Bantul lebih siaga apabila menghadapi gempa di kemudian hari, terlebih Bantul memiliki potensi gempa cukup besar.
"Bantul ini punya banyak potensi bencana, terutama gempa bumi. Dan gempa bumi adalah bencana yang sampai saat ini tidak bisa diprediksi. Dengan adanya ARDEX, harapannya tentu Kabupaten Bantul lebih siap siaga menghadapi bencana," katanya.
Dia mengatakan simulasi yang menggambarkan situasi gempa bermagnitudo 6,6 dengan kedalaman 10 kilometer, berdasarkan pengalaman gempa yang menimpa Bantul pada 2006 tersebut, juga untuk menanamkan kesadaran masyarakat pentingnya mitigasi bencana.
"Sebab setiap masyarakat harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar bisa melaksanakan proses evakuasi yang benar ketika nantinya menghadapi bencana serupa," katanya.
Baca juga: BNPB gelar latihan penanggulangan bencana ASEAN di Bantul, DIY
Lebih lanjut dia mengatakan simulasi gempa dan bagaimana penanganan kebencanaan level internasional yang melibatkan perwakilan negara di Asia Tenggara ini ada sejumlah hal yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dalam mendukung kegiatan ARDEX 2023.
"Dalam kegiatan ini BPBD Bantul menyediakan berbagai dukungan personel dan struktural. Juga ada simulasi pemadaman kebakaran akibat gempa. Nah itu Tim Damkar siap dengan armada personelnya, kita juga menyiapkan berbagai sarana prasarana," katanya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat memimpin apel kesiapsiagaan dan gelar peralatan ARDEX pada Senin (31/7) mengatakan ARDEX merupakan ajang untuk menguji kesiapsiagaan pemerintah terhadap kejadian bencana, utamanya pada rantai komando penanganan darurat.
Tidak hanya itu, kata dia, ARDEX juga untuk mengukur seberapa efektif koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder saat bencana terjadi, baik dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, hingga negara-negara di Asia Tenggara.
Baca juga: Wagub: Mitigasi bencana harus menjadi prioritas bagi masyarakat DIY
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: