Surabaya (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mendukung percepatan pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional dengan melakukan investasi di bidang ekspor dan impor melalui penguatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Melalui berbagai kebijakan industri dan salah satunya adalah penguatan Kawasan Ekonomi Khusus yang diharapkan transformasinya terus berlanjut, salah satunya melalui KEK," kata Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan melalui daring dalam kegiatan "Indonesia Special Economic Zones (SEZ) Forum 2023", di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.

Menurut dia, KEK disiapkan melalui pengembangan kawasan yang memiliki keuntungan geoekonomi, geostrategis, dan beberapa untuk memfasilitasi industri ekspor impor dari kegiatan-kegiatan lain yang memiliki nilai tambah tinggi.

"Tentunya berdaya saing internasional, pemerintah memberikan dukungan fasilitas yang luar biasa termasuk insentif fiskal maupun non fiskal seperti tax holiday, tax lawyer dan layanan kepabeanan, imigrasi, tenaga kerja, akses tanah dan juga insentif lainnya," ujarnya pula.

Oleh karena itu, ia berharap agar semua komponen dan pemangku kepentingan saling bekerja sama untuk meningkatkan perekonomian nasional.

"Saya berharap kerja sama dan sinergi yang baik terus ditingkatkan seiring dengan tantangan ekonomi dan geopolitik secara global, dan tentu saya berharap kalau KEK bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang kuat di Indonesia," ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Susiwijono Moegiarso menambahkan, dengan adanya rencana pertumbuhan perekonomian nasional, pihaknya menargetkan investasi industri manufaktur di Gresik meningkat hingga sekitar Rp120 triliun untuk lima tahun ke depan agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Namun dalam perkembangannya sekarang, kemarin saat kami hitung, kemungkinan Rp120 triliun itu sudah tercapai untuk KEK Gresik," ujarnya pula.

Oleh karena itu, Susiwijono yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko Perekonomian RI) tersebut, sejumlah industri manufaktur akan diarahkan semua ke Jawa Timur.

"Kalau industri manufaktur masuk di Jawa Timur, tahap berikutnya tinggal didesain ekosistem kendaraan listrik di sini, keperluan perangkat dan semua yang dibutuhkan akan kami bangun di Jawa Timur," ujarnya.

Dengan begitu, katanya lagi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dalam beberapa tahun ini turun akan dapat meningkat kembali dengan adanya industri manufaktur seperti yang ada di Gresik.

"Intinya kami berharap KEK ini betul-betul menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif, akan kami dorong khususnya di Jawa Timur yang ada dua KEK, nasional ada 20, karena insentif fiskalnya luar biasa, tertinggi," katanya lagi.
Baca juga: Pemerintah menilai KEK topang ekonomi di tengah ketidakpastian global
Baca juga: KEK Likupang dikembangkan berbasis konservasi jadi wisata berkualitas