Amarulla mengatakan penataan internal yang disampaikan Megawati itu harus disesuaikan dengan arahan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
"Kalau arahan dari Ketua Dewan Pengarah tadi terkait tugas-tugas untuk penataan organisasi ke dalam. Jadi untuk internal BRIN, kemudian ada penataan soal Badan Riset dan Inovasi Daerah, tetapi itu semua harus sesuai dengan arahan Kepala BRIN," ujarnya di Jakarta, Kamis.
Amarulla mengatakan setelah menjadi Wakil Kepala BRIN, ia memprioritaskan organisasi dan tata kerja yang telah disusun sebelumnya. Prioritas sesuai dengan organisasi dan tata kerja di BRIN, serta menyelesaikan program prioritas yang telah disusun BRIN.
Baca juga: Megawati lantik Amarulla Octavian sebagai Wakil Kepala BRIN
"Tidak semata-mata selalu program itu diarahkan kepada kepentingan militer. Banyak sekali teknologi militer yang sebetulnya juga bisa dikonversi menjadi teknologi komersial. Handphone ini tadinya teknologi militer. Internet, komputer, dan kamera, tetapi setelah itu karena tidak perang, jadi diperuntukkan demi kesejahteraan manusia," papar Amarulla.
Lebih lanjut dia menyampaikan tidak membeda-bedakan antara teknologi militer atau bukan, karena hal terpenting bisa bermanfaat kepada masyarakat, negara, dan umat manusia.
Baca juga: BRIN-TNI AD jalin kerja sama untuk riset bidang militer
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengaku bakal terbantu dalam keseharian memimpin BRIN dengan dilantiknya Amarulla.
Sementara itu Dosen Universitas Pertahanan Hasto Kristiyanto mengatakan pemerintah kini sedang mendorong hilirisasi, sehingga membutuhkan banyak sumber daya manusia berkualitas maupun hasil riset serta inovasi.
Dia memandang peran BRIN sangat penting dalam mewujudkan target-target yang ingin dicapai oleh pemerintah.
Baca juga: BRIN pacu pertumbuhan konsumsi minyak sawit dengan hilirisasi
Baca juga: BRIN percepat pengembangan produk inovasi kesehatan menuju hilirisasi