Ia menyebutkan, pertumbuhan tersebut didorong dari meningkatnya kinerja realisasi pendapatan Pajak Penghasilan Non Migas (PPh), penerimaan bea dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Saat ini penerimaan perpajakan secara keseluruhan telah mencapai sebesar Rp1,32 triliun atau sekitar 51,62 persen dari target pajak sebesar Rp2,57 triliun.
Kemudian untuk penerimaan pajak tersebut terdiri atas penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas sebesar Rp708,73 miliar atau 67,52 persen dari target Rp1,04 triliun.
Untuk pajak Pertambahan Nilai (PPN), kata Bayu, mencapai Rp574,69 miliar atau 40,65 persen dari target Rp1,41 triliun, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yaitu Rp17,37 miliar atau 26,22 persen dari target Rp66,28 miliar, dan pajak lainnya Rp22,95 miliar atau sekitar 50,13 persen dari target Rp45,80 miliar.
"Penerimaan bea cukai di Bengkulu yang didominasi oleh aktivitas bea keluar yaitu sebesar Rp5,79 miliar," kata Bayu pula.
Menurut dia lagi, untuk peningkatan kinerja penerima negara bukan pajak sebesar Rp262,25 miliar atau 78,60 persen dari target Rp333,64 miliar yang terdiri dari PNBP lainnya, yaitu Rp149,95 miliar atau 139,28 persen dari target Rp107,67 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp112,29 miliar atau 49,69 persen dari target 225,97 miliar.
Ia berharap agar pendapatan negara di Provinsi Bengkulu terus meningkat, sehingga perekonomian masyarakat Bengkulu membaik dan target penerimaan pendapatan dapat mencapai target yang telah ditentukan.
Baca juga: Kemenkeu: DAK fisik terkontrak di Bengkulu capai Rp865,54 miliar
Baca juga: Realisasi belanja negara di Bengkulu mencapai Rp7,64 triliun