Sekretaris Perusahaan PT JIEP Medik Endra Wahyudi ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Kamis, mengatakan kompleks perumahan dengan nama Bizhome tersebut mulai dibangun pada tahun 2014 dan rampung pada 2016.
Namun pada tahun 2018, kepemilikan pengembangan dan pemasaran menjadi milik Wika Realty.
"Tahun 2018 komplek perumahan Bizhome telah dibeli oleh Wika Realty untuk dikembangkan dan dipasarkan lebih lanjut oleh Wika Realty sebagai perusahaan yang memang fokus terhadap pengembangan properti dan hunian," ujarnya.
Wika Realty atau PT Wijaya Karya Realty merupakan salah satu unit bisnis di PT Wijaya Karya (Persero), perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pengembangan real estat dan properti di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, dan Balikpapan.
Awalnya, perumahan elit Bizhome tersebut dibangun untuk karyawan dan pelaku industri di kawasan JIEP.
"Proses pembangunan komplek perumahan Bizhome selesai dibangun pada tahun 2016, terdiri dari 58 unit rumah, dibangun sebagai program pengembangan bisnis PT JIEP untuk memanfaatkan lahan kosong yang belum digunakan, dan sebagai upaya dalam penyediaan kebutuhan hunian bagi para karyawan dan pelaku industri di dalam kawasan," jelas Medik.
Terkait kosongnya hunian perumahan itu seharusnya menjadi tanggung jawab Wika Realty.
Dia menduga adanya rencana pengembangan lain dari Wika Realty terhadap perumahan mewah yang tak terurus tersebut.
"Terkait kenapa komplek tersebut kosong, kewenangan atas proses pemasaran dan pengelolaannya ada di Wika Realty sebagai pemilik dan pengembang komplek perumahan Bizhome, mungkin saja terdapat rencana pengembangan lain yang akan dilakukan oleh Wika Realty terhadap komplek perumahan tersebut," tuturnya.
Sekitar 58 unit bangunan rumah mewah di kawasan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) RT 08/RW 02, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, terlihat terbengkalai dan tidak ada penghuninya.
Ketua RT 08/RW 02 Kelurahan Pulogadung Dasuki mengatakan, puluhan rumah elit tersebut telah lama dibangun. Namun, saat ini terbengkalai dan tidak ada orang yang menempati perumahan elit tersebut.
Bangunan tembok perumahan tersebut nampak berdiri kokoh, namun sudah dipenuhi dengan lumut.
Bagian teras dan ruang tamu rumah juga nampak dipenuhi semak belukar dan rumput dengan ketinggian hingga lebih kurang satu meter, sehingga menutupi akses pintu masuk dan jendela rumah.
Baca juga: 58 unit rumah di kawasan industri Pulogadung terbengkalai
Baca juga: JIEP gandeng Kementerian ATR/BPN sertifikasi lahan untuk amankan aset
Baca juga: BUMD JIEP kenalkan kawasan industri Pulogadung di Hannover Messe