Beijing (ANTARA) - China berhasil melakukan operasi mata mikron jarak jauh yang memanfaatkan jaringan 5G dengan bantuan sebuah robot bedah di Provinsi Hainan, China selatan, menurut harian China Science Daily pada Rabu (2/8).

Operasi itu dilakukan pada 23 Juni dan dikonfirmasi aman dan stabil usai observasi pascaoperasi selama sebulan, ujar Lin Haotian, profesor di Pusat Oftalmologi Zhongshan Universitas Sun Yat-Sen.

Operasi mata membutuhkan tingkat presisi dan stabilitas yang tinggi dari dokter spesialis mata. Kendati demikian, getaran dan tremor fisiologis pada tangan manusia membuat operasi di level mikron masih dianggap sulit untuk dilakukan.

Robot bedah itu dapat menyimulasikan dan menggantikan operasi manual, mengeliminasi faktor getaran dan tremor pada tangan manusia, serta melakukan operasi bedah berpresisi tinggi di tengah keterbatasan waktu dan ruang berkat teknologi komunikasi jarak jauh 5G.

Berkat bantuan komunikasi 5G dan teknologi pencitraan mikro-stereoskopik berdefinisi ultratinggi (ultra-high-definition/UHD), dokter spesialis mata dapat memperoleh gambar bedah mikro jarak jauh UHD dengan waktu tunda rendah (low-delay) secara waktu nyata (real time), sehingga operasi bedah menjadi lebih akurat, papar Lin.

Robot bedah mata mikron itu dikembangkan bersama oleh sejumlah institusi seperti Pusat Oftalmologi Zhongshan dan Fakultas Ilmu dan Teknik Komputer Universitas Sun Yat-sen.

Keberhasilan operasi mata mikron jarak jauh 5G itu menunjukkan bahwa layanan medis jarak jauh dapat diandalkan untuk mendorong pengembangan oftalmologi yang seimbang dan memadai di seluruh China dan mengatasi distribusi sumber daya medis berkualitas tinggi yang tidak merata.

Tim peneliti tersebut berjanji untuk memperkenalkan metode bedah ini dalam lebih banyak skenario penerapan di seluruh China.