Katingan Mentaya Project luncurkan laporan SDG Impact Report
3 Agustus 2023 09:57 WIB
Katingan Mentaya Project (KMP) meluncurkan Laporan SDG Impact Report di Jakarta, Kamis (3/8/2023). (ANTARA/HO-Katingan Mentaya Project)
Jakarta (ANTARA) - Katingan Mentaya Project (KMP) meluncurkan Laporan SDG Impact Report atas pencapaian proyek terhadap 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Sustainable Development Goals/UN SDG).
“Target-target dalam SDG menjadi indikator kinerja yang penting untuk proyek solusi berbasis alam seperti Katingan Mentaya Project," kata Direktur Research & Development KMP Taryono Darusman dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Laporan ini memaparkan pencapaian KMP yaitu proyek restorasi ekosistem hutan gambut seluas 157 ribu hektare di Kalimantan Tengah yang didirikan dan dikelola oleh PT Rimba Makmur Utama (RMU) terhadap 70 target kerja dengan 68 indikator spesifik yang dilakukan proyek di tingkat tapak.
KMP adalah bukti bahwa proyek solusi berbasis alam dengan pendanaan dari perdagangan nilai ekonomi karbon dapat berkontribusi terhadap pencapaian target pembangunan berkelanjutan untuk iklim, biodiversitas dan masyarakat.
Hal itu dapat tercapai apabila dilakukan dengan menerapkan prinsip ilmiah yang bertanggung jawab serta perencanaan yang holistik dan kolaboratif.
Selain itu, laporan SDG Impact ini juga mendemonstrasikan luasnya cakupan kerja KMP dan manfaat positif yang diperoleh dari kredit karbon berkualitas tinggi.
Sebagai contoh untuk SDG 2 yaitu target Tanpa Kelaparan, pencapaian KMP adalah pembentukan Sekolah Tani Agroekologi (STA) yang bertujuan membantu petani memastikan keberlanjutan lahan pertaniannya dengan menerapkan cara bertani tanpa bakar dan tanpa kimia.
Taryono menjelaskan dengan mencegah emisi karbon akibat deforestasi dan pembukaan lahan gambut maka dapat melindungi biodiversitas dan ekosistemnya.
Kemudian dengan meningkatkan kualitas hidup serta membuka peluang untuk mata pencaharian alternatif bagi masyarakat lokal maka dapat melindungi hutan sekitar desa dari perusakan seperti pembalakan liar dan alih fungsi lahan oleh warga.
Contoh lain ada pada pencapaian target pada SDG 3 yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera, KMP bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk menyediakan layanan kesehatan bagi desa-desa di pedalaman melalui Posyandu Terapung.
Secara keseluruhan selama tahun 2021-2022, kegiatan KMP telah mendukung dan berkontribusi terhadap Tujuan 17 UN SDG dengan spesifik 70 target dan 68 indikator.
Laporan ini menujukan adanya crosscutting yaitu lintas tujuan dengan pencapaian tujuan lainnya yang saling terkait dan mendukung satu sama lainnya.
Laporan ini juga menjelaskan langkah dan strategi-strateginya yang dilakukan atas kontribusi pada pencapaian tujuan SDG dan kaitannya dengan lintas pencapaian atas tujuan SDG lainnya.
Upaya KMP ini sejalan dengan upaya Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam pelokalan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Kemendes PDTT mengetengahkan pelokalan SDGs sampai ke desa yaitu melalui pengarusutamaan SDGs Desa sebagai arah kebijakan pembangunan desa hingga tahun 2030.
"Arah kebijakan itu didukung Dana Desa yang ditransfer ke seluruh desa. Pada 2023, nilai Dana Desa mencapai Rp70 triliun," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendes PDTT Theresia Junidar.
Baca juga: Kepala Bappenas sebut Indonesia perlu laksanakan pelokalan SDGs
Baca juga: Mendes PDTT optimis agenda SDGs 2030 tercapai melalui pelokalan SDGs
Baca juga: CEO RMU peroleh anugerah Global Impact Award2022
“Target-target dalam SDG menjadi indikator kinerja yang penting untuk proyek solusi berbasis alam seperti Katingan Mentaya Project," kata Direktur Research & Development KMP Taryono Darusman dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Laporan ini memaparkan pencapaian KMP yaitu proyek restorasi ekosistem hutan gambut seluas 157 ribu hektare di Kalimantan Tengah yang didirikan dan dikelola oleh PT Rimba Makmur Utama (RMU) terhadap 70 target kerja dengan 68 indikator spesifik yang dilakukan proyek di tingkat tapak.
KMP adalah bukti bahwa proyek solusi berbasis alam dengan pendanaan dari perdagangan nilai ekonomi karbon dapat berkontribusi terhadap pencapaian target pembangunan berkelanjutan untuk iklim, biodiversitas dan masyarakat.
Hal itu dapat tercapai apabila dilakukan dengan menerapkan prinsip ilmiah yang bertanggung jawab serta perencanaan yang holistik dan kolaboratif.
Selain itu, laporan SDG Impact ini juga mendemonstrasikan luasnya cakupan kerja KMP dan manfaat positif yang diperoleh dari kredit karbon berkualitas tinggi.
Sebagai contoh untuk SDG 2 yaitu target Tanpa Kelaparan, pencapaian KMP adalah pembentukan Sekolah Tani Agroekologi (STA) yang bertujuan membantu petani memastikan keberlanjutan lahan pertaniannya dengan menerapkan cara bertani tanpa bakar dan tanpa kimia.
Taryono menjelaskan dengan mencegah emisi karbon akibat deforestasi dan pembukaan lahan gambut maka dapat melindungi biodiversitas dan ekosistemnya.
Kemudian dengan meningkatkan kualitas hidup serta membuka peluang untuk mata pencaharian alternatif bagi masyarakat lokal maka dapat melindungi hutan sekitar desa dari perusakan seperti pembalakan liar dan alih fungsi lahan oleh warga.
Contoh lain ada pada pencapaian target pada SDG 3 yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera, KMP bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk menyediakan layanan kesehatan bagi desa-desa di pedalaman melalui Posyandu Terapung.
Secara keseluruhan selama tahun 2021-2022, kegiatan KMP telah mendukung dan berkontribusi terhadap Tujuan 17 UN SDG dengan spesifik 70 target dan 68 indikator.
Laporan ini menujukan adanya crosscutting yaitu lintas tujuan dengan pencapaian tujuan lainnya yang saling terkait dan mendukung satu sama lainnya.
Laporan ini juga menjelaskan langkah dan strategi-strateginya yang dilakukan atas kontribusi pada pencapaian tujuan SDG dan kaitannya dengan lintas pencapaian atas tujuan SDG lainnya.
Upaya KMP ini sejalan dengan upaya Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam pelokalan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Kemendes PDTT mengetengahkan pelokalan SDGs sampai ke desa yaitu melalui pengarusutamaan SDGs Desa sebagai arah kebijakan pembangunan desa hingga tahun 2030.
"Arah kebijakan itu didukung Dana Desa yang ditransfer ke seluruh desa. Pada 2023, nilai Dana Desa mencapai Rp70 triliun," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendes PDTT Theresia Junidar.
Baca juga: Kepala Bappenas sebut Indonesia perlu laksanakan pelokalan SDGs
Baca juga: Mendes PDTT optimis agenda SDGs 2030 tercapai melalui pelokalan SDGs
Baca juga: CEO RMU peroleh anugerah Global Impact Award2022
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: