Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (2/8/2023), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris berkurang 1,26 persen atau 93,24 poin menjadi menetap di 7.312,84 poin.

Indeks CAC 40 merosot 1,22 persen atau 91,70 poin menjadi 7.406,08 poin pada Selasa (1/8/2023), setelah bertambah 0,29 persen atau 21,31 poin menjadi 7.497,78 poin pada Senin (31/7/2023), dan menguat 0,15 persen atau 11,23 poin menjadi 7.476,47 poin pada Jumat (28/7/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, hanya lima saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 35 saham lainnya mengalami kerugian.

Worldline SA, sebuah perusahaan jasa pembayaran dan transaksional multinasional Prancis menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpangkas 3,73 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan energi dan perminyakan terintegrasi multinasional Eropa TotalEnergies SE kehilangan 2,75 persen; serta perusahaan konstruksi dan konsesi asal Prancis Vinci SA melemah 2,31 persen.

Sementara itu, dikutip dari Xinhua, Schneider Electric SE, sebuah perusahaan multinasional Prancis yang menyediakan solusi digital energi dan otomatisasi untuk efisiensi dan keberlanjutan terangkat 0,91 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan yang mendesain dan memproduksi perangkat listrik Legrand SA bertambah 0,82 persen; serta perusahaan periklanan dan hubungan masyarakat multinasional Prancis Publicis Groupe SA menguat 0,22 persen.

Baca juga: IHSG ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global
Baca juga: Saham China ditutup melemah, indeks Shanghai merosot 0,89 persen
Baca juga: Saham Eropa dibuka jatuh, terpukul penurunan peringkat kredit AS