Kemensos arahkan hasil produk PENA bermutu jangkau menengah ke atas
3 Agustus 2023 00:04 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan paparan pemasaran dan penjualan produk para penerima manfaat program PENA di Jakarta, Rabu (2/8/2023). ANTARA/Devi Nindy
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial (Kemensos) mengarahkan para penerima manfaat dari program Pahlawan Ekonomi Nasional (PENA) untuk menghasilkan produk bermutu tinggi guna menjangkau masyarakat menengah ke atas.
Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa bisnis yang dikerjakan oleh para penerima manfaat sebisa mungkin memperoleh keuntungan tinggi, agar tidak menjadi warga rentan secara ekonomi.
“Oleh karena itu, kita make over, itu seperti yang kita lakukan di Surabaya. Jadi, kita make over, kita upgrade supaya bisa masuk dalam harga menengah atas,” ujar Mensos Risma.
Baca juga: Kemensos upayakan penerima manfaat percaya diri lepas dari bansos
Menurut dia, menjual produk dari para penerima manfaat tidak hanya sekadar dipasarkan, tetapi juga diperhatikan kualitasnya seperti sehat secara pengemasan, menggunakan bahan baku terbaik, dan tidak menggunakan kimia pengawet.
Oleh karena itu, Kemensos menggandeng organisasi independen Tata Rupa Nusantara yang bergerak di bidang desain grafis untuk membantu membuat kemasan produk dari para penerima manfaat.
Baca juga: Program PENA Kemensos bantu 1.322 PM graduasi dari kemiskinan ekstrem
Selain itu, Kemensos melalui program PENA juga mengajarkan para penerima manfaat tentang cara pemasaran secara daring, hingga manajemen keuangan dari penghasilan mereka.
Program Pahlawan Ekonomi Nasional (PENA) yang digagas oleh Kementerian Sosial (Kemensos) membantu 1.322 penerima manfaat graduasi dari kemiskinan ekstrem pada Juli 2023.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bahwa dari jumlah tersebut, para penerima manfaat sudah menyatakan siap untuk graduasi dari program pengentasan kemiskinan ekstrem tersebut.
Baca juga: Kemensos sebut ada 2.707 KPM PENa siap lulus dari kemiskinan ekstrem
Mensos Risma menyebutkan bahwa dari 1.322 penerima manfaat, sebanyak 1.191 penerima manfaat adalah penerima bantuan sosial (bansos), dan sisanya secara mandiri graduasi, namun datanya tercantum dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Kementerian Sosial (Kemensos) mengarahkan para penerima manfaat dari program Pahlawan Ekonomi Nasional (PENA) untuk menghasilkan produk bermutu tinggi guna menjangkau masyarakat menengah ke atas.
Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa bisnis yang dikerjakan oleh para penerima manfaat sebisa mungkin memperoleh keuntungan tinggi, agar tidak menjadi warga rentan secara ekonomi.
“Oleh karena itu, kita make over, itu seperti yang kita lakukan di Surabaya. Jadi, kita make over, kita upgrade supaya bisa masuk dalam harga menengah atas,” ujar Mensos Risma.
Baca juga: Kemensos upayakan penerima manfaat percaya diri lepas dari bansos
Menurut dia, menjual produk dari para penerima manfaat tidak hanya sekadar dipasarkan, tetapi juga diperhatikan kualitasnya seperti sehat secara pengemasan, menggunakan bahan baku terbaik, dan tidak menggunakan kimia pengawet.
Oleh karena itu, Kemensos menggandeng organisasi independen Tata Rupa Nusantara yang bergerak di bidang desain grafis untuk membantu membuat kemasan produk dari para penerima manfaat.
Baca juga: Program PENA Kemensos bantu 1.322 PM graduasi dari kemiskinan ekstrem
Selain itu, Kemensos melalui program PENA juga mengajarkan para penerima manfaat tentang cara pemasaran secara daring, hingga manajemen keuangan dari penghasilan mereka.
Program Pahlawan Ekonomi Nasional (PENA) yang digagas oleh Kementerian Sosial (Kemensos) membantu 1.322 penerima manfaat graduasi dari kemiskinan ekstrem pada Juli 2023.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bahwa dari jumlah tersebut, para penerima manfaat sudah menyatakan siap untuk graduasi dari program pengentasan kemiskinan ekstrem tersebut.
Baca juga: Kemensos sebut ada 2.707 KPM PENa siap lulus dari kemiskinan ekstrem
Mensos Risma menyebutkan bahwa dari 1.322 penerima manfaat, sebanyak 1.191 penerima manfaat adalah penerima bantuan sosial (bansos), dan sisanya secara mandiri graduasi, namun datanya tercantum dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: