"Sekarang pengungsi ada di tempat pengungsian, seperti biasa ada trauma healing buat anak-anak, ada pengecekan kesehatan, terus bantuan-bantuan disalurkan ibu-ibu," kata Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim di Jakarta Pusat, Rabu.
Selain itu, Ali memastikan bantuan pangan kepada para korban kebakaran masih aman, artinya bantuan terus mengalir termasuk dari masyarakat.
Sekitar 270 Kepala Keluarga (KK), kata Ali masih mengungsi imbas dari kebakaran pada Minggu (30/7) lalu.
"Pengungsi sekarang fluktuatif turun naik karena mereka banyak aktivitas. Kalau data, KK-nya masih sekitar 270-an KK (Kepala Keluarga) bukan Kartu Keluarga ya, beda," ucap Ali.
Sementara itu, berdasarkan surat keterangan tempat tinggal (SKKT) kantor kelurahan sekitar 60 sampai 100 pengungsi masih bertahan di pengungsian. Mereka didominasi oleh anak-anak dan ibu-ibu.
Baca juga: 200 KK yang rumahnya terbakar di Jakut mengungsi ke tenda BPBD
Sebelumnya diberitakan sebanyak 200 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran di RT 01/RW 03 Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, mengungsi ke tenda yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Terdapat 200 KK dengan jumlah jiwa diperkirakan kurang lebih 1.000 jiwa yang mengungsi ke dua tenda yang sudah didirikan dengan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah maupun dari Dinas Sosial," kata Lurah Kapuk Muara Jason Simanjuntak kepada wartawan di Jakarta Utara, Minggu.
Pihaknya juga sedang mendirikan dua tenda tambahan dari BPBD dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Adapun kebakaran yang melanda permukiman padat penduduk tersebut dapat dilokalisir oleh petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dengan mengerahkan 25 unit mobil pemadam dan personel berjumlah 140 orang.
Baca juga: Polri-TNI siapkan pelayanan bersama di lokasi kebakaran Kapuk Muara
Baca juga: Polda Metro Jaya buka dapur umum bagi korban kebakaran Kapuk Muara