Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total ekspor Indonesia periode Februari 2013 senilai 14,99 miliar dolar AS, turun 2,51 persen dari bulan sebelumnya.

Rinciannya, menurut Kepala BPS, Suryamin, nilai ekspor nonmigas 12,45 miliar dolar AS dan ekspor migas sebesar 2,54 miliar dolar AS.

Saat menyampaikan data resmi statistik di Jakarta, Senin, ia menjelaskan penurunan ekspor selama Februari 2013 terjadi karena ekspor migas sebesar 4,29 persen dari bulan sebelumnya dan ekspor nonmigas turun 2,14 persen dari bulan sebelumnya.

Penurunan ekspor migas utamanya terjadi karena menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 15,36 persen menjadi 324,1 juta dolar AS dan penurunan ekspor gas sebesar 12,32 persen menjadi 1,40 miliar dolar AS.

Sementara penurunan ekspor nonmigas terbesar selama kurun waktu itu terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati
(286,9 juta dolar AS). Ekspor lemak dan minyak hewan/nabati turun 14,3 persen menjadi 1,65 miliar dolar.

Ekspor kendaraan dan bagiannya juga turun 3,07 persen menjadi 368,7 juta dolar AS, pakaian jadi bukan rajutan turun 2,74 persen menjadi 318,6 juta dolar AS, dan alas kaki turun 2,47 persen menjadi 277,4 juta dolar AS.

"Penurunan terbesar terjadi di bahan bakar mineral sebesar 16,65 persen menjadi 2,073 miliar dolar AS," katanya.

Ia menambahkan selama Februari 2013, ekspor nonmigas paling banyak ditujukan ke China (1,8 miliar dolar AS), disusul Jepang (1,37 miliar dolar AS) dan Amerika Serikat (1,16 miliar dolar AS).