Pertamina-PTT bangun kilang Rp48 triliun
1 April 2013 15:02 WIB
Pertamina punya kilang di Dumai dengan kapasitas 170.000 barel per hari, Plaju (118.000 barel per hari), Cilacap (348.000 barel per hari), Balikpapan (260.000 barel per hari), Balongan (125.000 barel per hari), dan Kasim, Papua Barat (10.000 barel per hari). (ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang)
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) dan PTT Global Chemical Public Company Limited akan membangun kilang petrokimia dengan perkiraan investasi hingga lima miliar dolar AS atau sekitar Rp48 triliun di Indonesia.
Juru Bicara Pertamina, Ali Mundakir, di Jakarta, Senin, mengatakan, Pertamina dan PTT telah menandatangani pokok-pokok perjanjian (Head of Agreement/HoA) pembangunan kompleks kilang petrokimia yang akan dibangun di Indonesia.
"Hari ini sudah ditandatangani HoA di Bangkok, Thailand. Dalam HoA tersebut disepakati untuk melaksanakan studi kelayakan dan pendirian perusahaan patungan," katanya.
Perusahaan patungan, menurut dia, ditargetkan terbentuk akhir 2013 supaya pekerjaan rekayasa, pengadaan dan konstruksi bisa segera dimulai.
"Adapun, operasi komersial dari kilang ditargetkan paling lambat 2018," katanya.
Ali juga mengatakan, studi kelayakan akan meliputi penentuan kapasitas, besaran saham dalam perusahaan patungan, dan lokasi kilang yang akan menghasilkan produk olefin dan polimer tersebut.
"Kilang akan dibangun di salah satu kilang Pertamina yang telah beroperasi. Tapi, masih dikaji tepatnya di mana," katanya.
Pertamina saat ini mengoperasikan enam unit kilang pengolahan dengan total kapasitas produksi hingga satu juta barel minyak mentah setiap hari.
Sementara PTT Global Chemical merupakan produsen petrokimia di Thailand dengan total kapasitas produksi 8,45 juta ton per tahun dan kapasitas penyulingan minyak mentah hingga 280.000 barel per hari.
Juru Bicara Pertamina, Ali Mundakir, di Jakarta, Senin, mengatakan, Pertamina dan PTT telah menandatangani pokok-pokok perjanjian (Head of Agreement/HoA) pembangunan kompleks kilang petrokimia yang akan dibangun di Indonesia.
"Hari ini sudah ditandatangani HoA di Bangkok, Thailand. Dalam HoA tersebut disepakati untuk melaksanakan studi kelayakan dan pendirian perusahaan patungan," katanya.
Perusahaan patungan, menurut dia, ditargetkan terbentuk akhir 2013 supaya pekerjaan rekayasa, pengadaan dan konstruksi bisa segera dimulai.
"Adapun, operasi komersial dari kilang ditargetkan paling lambat 2018," katanya.
Ali juga mengatakan, studi kelayakan akan meliputi penentuan kapasitas, besaran saham dalam perusahaan patungan, dan lokasi kilang yang akan menghasilkan produk olefin dan polimer tersebut.
"Kilang akan dibangun di salah satu kilang Pertamina yang telah beroperasi. Tapi, masih dikaji tepatnya di mana," katanya.
Pertamina saat ini mengoperasikan enam unit kilang pengolahan dengan total kapasitas produksi hingga satu juta barel minyak mentah setiap hari.
Sementara PTT Global Chemical merupakan produsen petrokimia di Thailand dengan total kapasitas produksi 8,45 juta ton per tahun dan kapasitas penyulingan minyak mentah hingga 280.000 barel per hari.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: