Belitung (ANTARA) -



Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyebutkan dua dari lima kecamatan di daerah itu rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla)

"Dua kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sijuk dan Tanjung Pandan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Rabu.

Menurut dia, dua kecamatan tersebut memiliki areal hutan dan lahan kering yang cukup luas sehingga rawan terjadinya kebakaran.

"Hutan dan lahan kering di pinggir jalan maupun kawasan pesisir di dua kecamatan itu rawan terjadi kebakaran," ujarnya.

Baca juga: Antisipasi karhutla, edukasi diperkuat BPBD di Belitung-Babel

Ia mengatakan saat ini Belitung memasuki fase musim kemarau yang ditandai dengan kondisi kering dan berangin.

Kondisi cuaca saat ini. menurut dia, dapat memicu terjadinya karhutla.

"Kami selalu siaga terhadap ancaman bahaya bencana termasuk terjadinya karhutla. Namun, untuk status siaga karhutla secara khusus memang belum ditetapkan," katanya.

BPBD Belitung juga mencatat jumlah kejadian karhutla di daerah itu dalam beberapa hari terakhir cukup signifikan.

Baca juga: BPBD Babel pantau tujuh lokasi rawan kebakaran hutan

"Bahkan ada yang dalam sehari sampai terjadi lima kejadian karhutla," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya menyiagakan personel regu piket, peralatan, dan armada guna mengantisipasi terjadinya karhutla di daerah itu.

"Regu piket kami siagakan secara bergantian sesuai jadwal guna menghadapi ancaman karhutla," katanya.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran untuk aktivitas apapun seperti berkebun dan lain sebagainya guna menghindari kobaran api yang tidak terkendali.

Baca juga: Pemkab Bangka Barat giatkan sosialisasi cegah karhutla

"Kami imbau untuk tidak membakar lahan kering kemudian ditinggalkan sehingga kondisi api tidak terkendali dan memicu terjadinya kebakaran yang lebih besar dan luas," ujarnya.