Kemenko Polhukam nyatakan situasi kota Palopo terkendali
31 Maret 2013 21:48 WIB
Sejumlah polisi memblokade akses menuju Kantor Walikota Palopo saat terjadi kerusuhan di Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (31/3). Kerusuhan tersebut terkait adanya ketidak puasan dari sejumlah pendukung calon Walikota Palopo terhadap hasil Pilkada. (FOTO ANTARA/Aldy-Palopo Post)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menyatakan situasi Kota Palopo terkendali meskipun masih terdapat kerumunan yang terkonsentrasi di sejumlah tempat.
Kemenko Polhukan menyebutkan bahwa tidak terdapat korban jiwa akibat kerusuhan di salah satu kota terbesar di Sulawesi Selatan, demikian siaran pers yang diterima ANTARA News, di Jakarta, Minggu.
Gubernur setempat telah mengkoordinasikan Polri dan TNI untuk mencegah tindakan lanjutan yang dapat merugikan masyarakat umum dan membuat kerusuhan semakin meluas.
Kerusuhan disebabkan adanya ketidakpuasan massa terhadap rekapitulasi perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) kota Palopo, Sulsel, sekitar pukul 10.15 WITA.
Sebelumnya, KPUD Palopo menetapkan pasangan Judas Amir-Ahmad Syarifuddin (JA) sebagai pemenang pemilihan kepala daerah dengan perolehan 37.469 suara. Sedangkan rivalnya, Haidir Basir-Thamrin Jufri (Hati) meraih 36.731 suara. Selisih antara keduanya hanya 738 suara.
Namun, setelah rapat pleno penetapan JA sebagai walikota dan wakil walikota selesai, tiba-tiba sekitar 500 massa pendukung Hati melakukan tindakan anarkis dengan melakukan pelemparan batu dan bom molotov.
Massa merusak sejumlah fasilitas di Kota Palopo seperti Kantor Walikota, KPUD, Partai Golkar, Harian Palopo Pos dan fasilitas lainnya.
Kemenko Polhukan menyebutkan bahwa tidak terdapat korban jiwa akibat kerusuhan di salah satu kota terbesar di Sulawesi Selatan, demikian siaran pers yang diterima ANTARA News, di Jakarta, Minggu.
Gubernur setempat telah mengkoordinasikan Polri dan TNI untuk mencegah tindakan lanjutan yang dapat merugikan masyarakat umum dan membuat kerusuhan semakin meluas.
Kerusuhan disebabkan adanya ketidakpuasan massa terhadap rekapitulasi perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) kota Palopo, Sulsel, sekitar pukul 10.15 WITA.
Sebelumnya, KPUD Palopo menetapkan pasangan Judas Amir-Ahmad Syarifuddin (JA) sebagai pemenang pemilihan kepala daerah dengan perolehan 37.469 suara. Sedangkan rivalnya, Haidir Basir-Thamrin Jufri (Hati) meraih 36.731 suara. Selisih antara keduanya hanya 738 suara.
Namun, setelah rapat pleno penetapan JA sebagai walikota dan wakil walikota selesai, tiba-tiba sekitar 500 massa pendukung Hati melakukan tindakan anarkis dengan melakukan pelemparan batu dan bom molotov.
Massa merusak sejumlah fasilitas di Kota Palopo seperti Kantor Walikota, KPUD, Partai Golkar, Harian Palopo Pos dan fasilitas lainnya.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: