Cuaca panas paksa Iran tetapkan Rabu dan Kamis libur nasional
1 Agustus 2023 19:42 WIB
FILE PHOTO: The sun rises at a sugar cane farm in the southern Iranian city of Ahvaz 1,000 km (621 miles) south west of Tehran April 7, 2005. Picture taken on April 7, 2005. REUTERS/Morteza Nikoubazl MN/DL/File Photo (REUTERS/Morteza Nikoubazl)
Dubai (ANTARA) - Iran mengumumkan Rabu dan Kamis pekan ini sebagai hari libur nasional akibat cuaca yang begitu panas yang baru kali ini terjadi.
Iran juga meminta manula dan orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu agar tidak ke luar rumah, lapor media pemerintah Iran.
Banyak kota di Iran bagian selatan mengalami hari-hari panas yang luar biasa.
Media pemerintah Iran melaporkan suhu pekan ini melebihi 51 derajat Celcius di kota Ahvaz di Iran selatan.
Baca juga: Gelombang panas saat ini bisa pecahkan suhu terpanas di Bumi
Juru bicara pemerintah Ali Bahadori-Jahromi menetapkan bahwa Rabu dan Kamis menjadi hari libur nasional, sementara kementerian kesehatan menyatakan semua rumah sakit dalam keadaan siaga tinggi.
Suhu diperkirakan mencapai 39 derajat Celcius di Teheran pada Rabu.
Gelombang panas mempengaruhi bagian besar dunia dalam beberapa pekan terakhir.
Para ilmuwan mengaitkan fenomena ini dengan perubahan iklim yang disebabkan ulah manusia.
Baca juga: Era pendidihan global harus bisa sadarkan pelaku konflik Rusia-Ukraina
Baca juga: Jumlah pasien penderita sengatan panas di Korsel meningkat
Baca juga: AS waspadai gelombang panas berbahaya dan banjir
Sumber: Reuters
Iran juga meminta manula dan orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu agar tidak ke luar rumah, lapor media pemerintah Iran.
Banyak kota di Iran bagian selatan mengalami hari-hari panas yang luar biasa.
Media pemerintah Iran melaporkan suhu pekan ini melebihi 51 derajat Celcius di kota Ahvaz di Iran selatan.
Baca juga: Gelombang panas saat ini bisa pecahkan suhu terpanas di Bumi
Juru bicara pemerintah Ali Bahadori-Jahromi menetapkan bahwa Rabu dan Kamis menjadi hari libur nasional, sementara kementerian kesehatan menyatakan semua rumah sakit dalam keadaan siaga tinggi.
Suhu diperkirakan mencapai 39 derajat Celcius di Teheran pada Rabu.
Gelombang panas mempengaruhi bagian besar dunia dalam beberapa pekan terakhir.
Para ilmuwan mengaitkan fenomena ini dengan perubahan iklim yang disebabkan ulah manusia.
Baca juga: Era pendidihan global harus bisa sadarkan pelaku konflik Rusia-Ukraina
Baca juga: Jumlah pasien penderita sengatan panas di Korsel meningkat
Baca juga: AS waspadai gelombang panas berbahaya dan banjir
Sumber: Reuters
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: