Habibie prihatin kaum ibu terpaksa jadi TKW
31 Maret 2013 05:17 WIB
Mantan Presiden BJ Habibie menceritakan kisahnya dalam sebuah acara talk show "Mendidik Dengan Hati" di Solo, Sabtu (30/3). Dalam Talk show yang berlangsung dalam rangka dwi windu Yayasan Pendidikan Al Firdaus tersebut, Habibie menceritakan kisahnya tentang nilai-nilai yang ia dapankan semasa hidupnya dan bagaimana mengamalkannya kepada Indonesia. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Solo (ANTARA News) - Mantan Presiden RI BJ Habibie prihatin jika para ibu meninggalkan keluarganya untuk menjadi tenaga kerja wanita di luar negeri.
"Seorang ibu memilik peran penting dalam membudayakan pendidikan anak-anaknya sejak dilahirkan hingga dewasa," kata Habibie saat acara bincang-bincang dalam rangka HUT Ke-16 Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus Surakarta di The Sunnan Hotel di Solo, Sabtu.
Habibie mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut, meski ibu-ibu yang menjadi TKW punya tujuan mulia yakni mencari nafkah untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.
BJ Habibie mencontohkan kehidupan keluarganya, yakni istrinya Ibu Ainun Habibie yang akhirnya tidak melanjutkan bekerja ke luar negeri demi anak-anaknya.
Menurut dia, Ny. Ainun memimpin dan menjaga keluarga, karena dirinya sebagai kepala keluarga terlalu sibuk bekerja.
Habibie mengatakan dirinya bersama istri harus bisa menyempatkan diri kumpul dengan anak-anak meski kondisi sehari-hari dipenuhi kesibukan.
"Pendidikan dengan hati hanya dapat dilakukan cara kedekatan bersama anak-anaknya. Bapak dan ibu harus dengan sama anak meski sesibuk apapun," katanya.
"Seorang ibu memilik peran penting dalam membudayakan pendidikan anak-anaknya sejak dilahirkan hingga dewasa," kata Habibie saat acara bincang-bincang dalam rangka HUT Ke-16 Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus Surakarta di The Sunnan Hotel di Solo, Sabtu.
Habibie mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut, meski ibu-ibu yang menjadi TKW punya tujuan mulia yakni mencari nafkah untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.
BJ Habibie mencontohkan kehidupan keluarganya, yakni istrinya Ibu Ainun Habibie yang akhirnya tidak melanjutkan bekerja ke luar negeri demi anak-anaknya.
Menurut dia, Ny. Ainun memimpin dan menjaga keluarga, karena dirinya sebagai kepala keluarga terlalu sibuk bekerja.
Habibie mengatakan dirinya bersama istri harus bisa menyempatkan diri kumpul dengan anak-anak meski kondisi sehari-hari dipenuhi kesibukan.
"Pendidikan dengan hati hanya dapat dilakukan cara kedekatan bersama anak-anaknya. Bapak dan ibu harus dengan sama anak meski sesibuk apapun," katanya.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: