Jakarta (ANTARA) - Pakar pulmonologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dr Eric Daniel Tenda DIC, PhD, Sp.PD, KP, FINASIM mengingatkan para perokok sekalipun tak bergejala batuk atau sesak napas untuk segera menjalani penapisan guna mendeteksi dini kanker paru.
"Orang yang masih merokok aktif masuk ke dalam kelompok yang harus dilakukan penapisan atau skrining. 20 bungkus rokok dalam 10 tahun terakhir meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru," kata dia melalui IG Live RSCM Kencana bertepatan dengan peringatan Hari Kanker Paru Sedunia 2023, Selasa.
Eric juga mengatakan mereka yang berusia 50 - 80 tahun, memiliki riwayat keluarga terkena kanker termasuk dalam populasi yang seharusnya melakukan penapisan. Penapisan yang disarankan yakni pemeriksaan CT-scan paru dosis rendah atau LDCT. Menurut Eric, pemeriksaan ini memiliki nilai diagnostik yang lebih baik untuk mengidentifikasi kelainan pada paru secepat mungkin.
"Kebanyakan di fasilitas pelayanan primer itu banyak yang masih menggunakan foto rontgen. Bukan berarti foto rontgen enggak bisa menangkap," kata Eric.
Baca juga: Dokter: Waspadai gejala kanker paru seperti batuk kronis
Dia mengatakan, dengan melakukan penapisan secepat mungkin maka abnormalitas paru seseorang akibat faktor risiko seperti riwayat merokok, usia, riwayat keluarga dengan kanker, bisa diketahui dini dan dokter bisa segera melakukan tindakan demi pulihnya pasien.
Di sisi lain, orang-orang yang sudah memiliki gejala seperti batuk yang tidak sembuh sudah lebih dua bulan, batuk disertai darah, adanya penurunan berat badan, sesak napas ditambah faktor risiko maka disarankan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dini. Menurut Kementerian Kesehatan, batuk, sesak napas, penurunan berat badan merupakan contoh gejala awal kanker.
Baca juga: YKI: Gejala kanker paru kerap tidak nampak pada stadium awal
Selain itu, pembengkakan pada muka atau leher, sakit kepala, sakit pada tulang, bahu, lengan atau tangan, kemudian kehilangan selera makan, suara menjadi serak, kesulitan menelan atau sakit saat menelan sesuatu serta perubahan pada bentuk jari, yaitu ujung jari menjadi cembung juga diketahui menjadi gejala awal kanker paru.
Gejala ini muncul ketika perkembangan kanker telah mencapai tahap tertentu. Pada tahap awal, kanker paru tidak menyebabkan gejala apa pun.
"Kalau ada gejala langsung konsultasikan ke dokter, apalagi juga ada faktor risikonya. Lakukan deteksi dini, misalnya foto rontgen, kalau ke dokter spesialis bisa dilakukan low dose CT-scan," demikian pesan Eric.
Baca juga: Melindungi paru dimulai dari berhenti merokok
Pulmonolog ingatkan perokok perlu diperiksa guna deteksi kanker paru
1 Agustus 2023 15:14 WIB
Ilustrasi asap rokok (ANTARA/Pexels/Tetyana Kovyrina)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
Tags: