Peningkatan kompetensi guru dukung penerapan Kurikulum Merdeka
1 Agustus 2023 15:02 WIB
Putera Sampoerna Foundation (PSF) bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menggagas program Ekosistem Pendidik Profesional (EPP) untuk meningkatkan kompetensi guru berkelanjutan. (ANTARA/HO-PSF)
Jakarta (ANTARA) - Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui inisiatif School Development Outreach (SDO) bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menggagas program Ekosistem Pendidik Profesional (EPP) untuk meningkatkan kompetensi guru berkelanjutan terhadap sebagai bentuk dukungan penerapan Kurikulum Merdeka.
Saat ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah menetapkan Kurikulum Merdeka yang memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Tetapi, perubahan kurikulum menjadi tantangan tersendiri bagi para guru untuk melakukan penyesuaian. Penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan dilakukan dengan fleksibel sesuai tahap capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik dan harus melihat konteks, serta muatan lokal pada lingkungan pembelajaran.
Program EPP menjadi salah satu bentuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang dijalankan di Samarinda dan dilaksanakan selama sepuluh bulan sejak tahun 2022 dengan berbagai tahapan.
"Berlangsungnya Program EPP mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda di setiap tahapan. Kami banyak dibantu dari segi pendataan guru di Samarinda, baik untuk penyeleksian Fasilitator Kota maupun peserta diseminasi," ujar Project Principal EPP, Daenuri Suhendar, melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: SPK Indonesia dukung transformasi pendidikan berkelanjutan
Daenuri mengemukakan, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda dalam memantau penerapan materi di masing-masing sekolah. Sebanyak 30 guru di Samarinda yang terpilih sebagai Fasilitator Kota telah melalui pelatihan intensif selama lima hari untuk kemudian berbagi ilmu kepada 450 peserta guru dari TK hingga SMP dalam kegiatan diseminasi Educators Sharing Network.
"Kami mengadakan pertemuan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda untuk mengeluarkan Surat Keterangan pengangkatan peserta EPP sebagai Fasilitator Kota untuk mengesahkan kompetensi para guru yang terdata dalam program EPP," imbuhnya.
Pelaksanaan diseminasi Educators Sharing Network pertama yang digelar pada 23-25 Mei lalu telah mendapatkan sambutan positif dari masing-masing peserta. Antusiasme tinggi para peserta pada setiap sesi diseminasi meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru mengenai metode pembelajaran yang beragam, sehingga meningkatkan minat belajar siswa. Karena itu, PSF-SDO bersama PT SMI semakin mantap meneruskan program EPP di Samarinda menjadi sebuah program yang berkelanjutan.
Selain merencanakan pelaksanaan diseminasi yang berikutnya, PSF-SDO melakukan evaluasi dan pendampingan kepada para Fasilitator Kota. Salah satu bentuk evaluasi tersebut adalah melihat penerapan materi pengajaran mereka kepada peserta didiknya.
Baca juga: Sekolah Citra Kasih tekankan pemberdayaan potensi unik siswa
Observasi dilakukan dengan memonitor langsung bagaimana para guru mempraktikkan materi di masing-masing ruang kelas. Hasil observasi akan dinilai melalui tes pada awal dan akhir sebagai alat identifikasi perkembangan cara mengajar yang kemudian digunakan untuk memberikan pendampingan lanjutan yang lebih terarah.
Dari program EPP ini, para Fasilitator Kota juga mendapatkan sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, sehingga dapat mendukung para guru untuk menata jenjang karir mereka.
Sementara itu, Head of Program & Development, Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach, Juliana, mengatakan bahwa pihaknya bersyukur pelaksanaan Educators Sharing Network putaran pertama mendapatkan respons positif dari para peserta dan dukungan besar dari pemerintah kota Samarinda.
"Hal ini menjadi perhatian besar juga bagi mitra pelaksana EPP di Samarinda, yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), sehingga mereka terus melanjutkan komitmen untuk mendukung EPP sebagai sebuah program yang berkelanjutan," kata Juliana.
Baca juga: Kurikulum Merdeka jadikan siswa lebih kontekstual kenali lingkungan
Memasuki tahun kedua pelaksanaan EPP, para Fasilitator Kota tidak hanya akan diberikan materi-materi baru, namun juga didorong untuk melakukan diseminasi mandiri agar lingkungan sekitarnya merasakan manfaat langsung dari materi yang sudah mereka pelajari.
PSF-SDO juga melakukan sosialisasi program EPP ke berbagai komunitas dan organisasi keguruan, seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Guru (KKG), dan berbagai komunitas lainnya agar pelaksanaan diseminasi mandiri oleh Fasilitator Kota tidak hanya dapat berlangsung di sekolah tempat mereka mengajar, namun juga ke komunitas yang lebih luas.
Sebagai langkah program EPP berikutnya, PSF-SDO akan melakukan serah terima program kepada Disdikbud Kota Samarinda agar semakin banyak komunitas dan organisasi keguruan yang dapat memanfaatkan metode pelatihan dan diseminasi program EPP tersebut.
Baca juga: Pengamat: Kurikulum Merdeka ajak guru kreatif angkat kearifan lokal
Saat ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah menetapkan Kurikulum Merdeka yang memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Tetapi, perubahan kurikulum menjadi tantangan tersendiri bagi para guru untuk melakukan penyesuaian. Penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan dilakukan dengan fleksibel sesuai tahap capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik dan harus melihat konteks, serta muatan lokal pada lingkungan pembelajaran.
Program EPP menjadi salah satu bentuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang dijalankan di Samarinda dan dilaksanakan selama sepuluh bulan sejak tahun 2022 dengan berbagai tahapan.
"Berlangsungnya Program EPP mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda di setiap tahapan. Kami banyak dibantu dari segi pendataan guru di Samarinda, baik untuk penyeleksian Fasilitator Kota maupun peserta diseminasi," ujar Project Principal EPP, Daenuri Suhendar, melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: SPK Indonesia dukung transformasi pendidikan berkelanjutan
Daenuri mengemukakan, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda dalam memantau penerapan materi di masing-masing sekolah. Sebanyak 30 guru di Samarinda yang terpilih sebagai Fasilitator Kota telah melalui pelatihan intensif selama lima hari untuk kemudian berbagi ilmu kepada 450 peserta guru dari TK hingga SMP dalam kegiatan diseminasi Educators Sharing Network.
"Kami mengadakan pertemuan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda untuk mengeluarkan Surat Keterangan pengangkatan peserta EPP sebagai Fasilitator Kota untuk mengesahkan kompetensi para guru yang terdata dalam program EPP," imbuhnya.
Pelaksanaan diseminasi Educators Sharing Network pertama yang digelar pada 23-25 Mei lalu telah mendapatkan sambutan positif dari masing-masing peserta. Antusiasme tinggi para peserta pada setiap sesi diseminasi meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru mengenai metode pembelajaran yang beragam, sehingga meningkatkan minat belajar siswa. Karena itu, PSF-SDO bersama PT SMI semakin mantap meneruskan program EPP di Samarinda menjadi sebuah program yang berkelanjutan.
Selain merencanakan pelaksanaan diseminasi yang berikutnya, PSF-SDO melakukan evaluasi dan pendampingan kepada para Fasilitator Kota. Salah satu bentuk evaluasi tersebut adalah melihat penerapan materi pengajaran mereka kepada peserta didiknya.
Baca juga: Sekolah Citra Kasih tekankan pemberdayaan potensi unik siswa
Observasi dilakukan dengan memonitor langsung bagaimana para guru mempraktikkan materi di masing-masing ruang kelas. Hasil observasi akan dinilai melalui tes pada awal dan akhir sebagai alat identifikasi perkembangan cara mengajar yang kemudian digunakan untuk memberikan pendampingan lanjutan yang lebih terarah.
Dari program EPP ini, para Fasilitator Kota juga mendapatkan sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, sehingga dapat mendukung para guru untuk menata jenjang karir mereka.
Sementara itu, Head of Program & Development, Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach, Juliana, mengatakan bahwa pihaknya bersyukur pelaksanaan Educators Sharing Network putaran pertama mendapatkan respons positif dari para peserta dan dukungan besar dari pemerintah kota Samarinda.
"Hal ini menjadi perhatian besar juga bagi mitra pelaksana EPP di Samarinda, yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), sehingga mereka terus melanjutkan komitmen untuk mendukung EPP sebagai sebuah program yang berkelanjutan," kata Juliana.
Baca juga: Kurikulum Merdeka jadikan siswa lebih kontekstual kenali lingkungan
Memasuki tahun kedua pelaksanaan EPP, para Fasilitator Kota tidak hanya akan diberikan materi-materi baru, namun juga didorong untuk melakukan diseminasi mandiri agar lingkungan sekitarnya merasakan manfaat langsung dari materi yang sudah mereka pelajari.
PSF-SDO juga melakukan sosialisasi program EPP ke berbagai komunitas dan organisasi keguruan, seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Guru (KKG), dan berbagai komunitas lainnya agar pelaksanaan diseminasi mandiri oleh Fasilitator Kota tidak hanya dapat berlangsung di sekolah tempat mereka mengajar, namun juga ke komunitas yang lebih luas.
Sebagai langkah program EPP berikutnya, PSF-SDO akan melakukan serah terima program kepada Disdikbud Kota Samarinda agar semakin banyak komunitas dan organisasi keguruan yang dapat memanfaatkan metode pelatihan dan diseminasi program EPP tersebut.
Baca juga: Pengamat: Kurikulum Merdeka ajak guru kreatif angkat kearifan lokal
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
Tags: