Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengajak masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan setop boros pangan sebagai salah satu upaya mengantisipasi dampak El Nino.

“Masyarakat perlu memahami pentingnya kita bersama-sama mengurangi food loss and waste ini, terutama untuk mengantisipasi dampak El Nino yang bisa berpengaruh terhadap penurunan produksi pangan," kata Arief saat menghadiri gelar wicara Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Senin.

Menurut dia, yang bisa dilakukan bersama salah satunya adalah mulai melaksanakan aksi setop boros pangan dan belanja bijak.

Setop boros pangan, lanjutnya, dapat diterapkan dengan benar-benar mengonsumsi makanan sampai habis tak bersisa.

Sementara belanja bijak dapat diaplikasikan dengan membeli keperluan pangan sesuai kebutuhan dan tidak perlu sampai beli panik yang memicu kelangkaan pasokan dan lonjakan harga.

Baca juga: NFA paparkan strategi tangani susut dan boros pangan di forum Roma

Baca juga: NFA tekankan 3 langkah jaga ketahanan pangan di forum Roma


"Saya juga mengajak untuk menerapkan stop boros pangan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan. Karena perilaku boros pangan selain bagian dari perilaku mubazir yang dibenci Tuhan, dampaknya merugikan secara ekonomi bahkan lingkungan," ucapnya.

Lebih lanjut Arief menyampaikan pemerintah terus melakukan berbagai upaya dan langkah strategis agar El Nino tidak berdampak serius terhadap ketahanan pangan nasional.

Ia pun menegaskan stok pangan Indonesia hingga 2023 masih aman dan NFA secara kontinyu berkolaborasi dengan semua pihak guna memastikan ketersediaan dan kualitas pangan, serta menjaga keterjangkauan harga di masyarakat.

NFA juga telah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan penyerapan dengan mengutamakan produksi dalam negeri.

"Pada saat yang sama, pengadaan dari luar sebagaimana target pemerintah sebesar 2 juta ton tentunya akan dilakukan untuk kebutuhan cadangan pangan nasional, namun dengan catatan impor tersebut harus tetap terukur dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi perberasan nasional," tuturnya.

Berbagai langkah lainnya untuk mengantisipasi dampak El Nino dengan menjaga stabilitas pangan melalui serangkaian langkah aksi mulai dari Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

Tidak hanya pada aspek ketersediaan dan stabilitas pangan, Arief juga menekankan pentingnya penganekaragaman pangan sebagai salah satu exit strategy dalam mengantisipasi dampak El Nino. Hal itu mengingat Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya pangan berbasis kearifan lokal.

"Beras memang menjadi pangan pokok yang dikonsumsi mayoritas masyarakat Indonesia. Namun masih banyak sumber karbohidrat dan protein yang tersebar di berbagai daerah, misalnya sagu di Indonesia Timur,” ujar dia.

Baca juga: Pemerintah perpanjang bantuan beras untuk Oktober-Desember

Baca juga: Fluktuasi harga telur dan ayam, NFA sebut ini kesetimbangan baru