Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Jawa Barat, menyebutkan bahwa kini tingkat keterisian (okupansi) kamar hotel di daerah itu telah mencapai 90 persen pada setiap akhir pekan.
"Sekarang saat 'weekend', apalagi 'long weekend', Kota Bandung selalu dipadati wisatawan dengan hotel-hotel padat," ujar Kepala Disbudpar Kota Bandung Arief Syaifudin di Bandung, Senin.
Hal ini, menurut Arief, menunjukan terjadinya perbaikan sektor pariwisata di Kota Bandung. Berdasarkan data yang dimilikinya, kata Arief, sejak awal Januari sampai Juni 2023 sebanyak 2.252.966 wisatawan berkunjung ke Kota Bandung.
Jumlah tersebut, mengalami peningkatan secara signifikan, di mana pada triwulan pertama 2023 ini, jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai sekitar 1.422.673 orang.
Meski terdapat peningkatan, lanjut Arief, sejauh ini kunjungan wisatawan ke Kota Bandung masih didominasi jalur darat dan wisatawan domestik.
"Kunjungan wisatawan masih didominasi jalur darat. Jadi, masih tetap dikuasai oleh domestik, walaupun mulai banyak juga wisatawan dari luar pulau, misalnya dari pulau atau provinsi lain," ujar Arief.
Baca juga: Sebanyak 44.915 wisatawan kunjungi Bandung libur Lebaran 22-25 April
Baca juga: DKPP: Ada 375 titik pertanian kota di Bandung
Atas hal tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa peningkatan pariwisata itu karena pengaruh berbagai acara yang telah dan akan digelar di Kota Bandung yang dapat meningkatkan sektor pariwisata dan mendatangkan banyak wisatawan.
Terakhir, Asia Africa Festival dan Marathon Pocari Run sukses terlaksana pada akhir pekan lalu dan mendatangkan ribuan wisatawan.
"Saya yakin berbagai 'event' yang digelar di Kota Bandung dapat meningkatkan okupansi hotel dan membawa gairah ekonomi dan pariwisata," kata Ema di Balai Kota Bandung.
Lebih lanjut, Ema menyebutkan bahwa respons masyarakat sangat positif menyambut berbagai acara di Kota Bandung, yang menurutnya dapat meningkatkan perekonomian dan menambah pendapatan daerah.
"Suksesnya berbagai 'event' dan respons masyarakat yang sangat baik menjadi modal kita untuk menyelenggarakan 'event' lainnya di Kota Bandung," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Bandung gelar pengawasan kemetrologian guna lindungi konsumen
Baca juga: KCIC dan Kemenhub lakukan uji pertama KA cepat
"Sekarang saat 'weekend', apalagi 'long weekend', Kota Bandung selalu dipadati wisatawan dengan hotel-hotel padat," ujar Kepala Disbudpar Kota Bandung Arief Syaifudin di Bandung, Senin.
Hal ini, menurut Arief, menunjukan terjadinya perbaikan sektor pariwisata di Kota Bandung. Berdasarkan data yang dimilikinya, kata Arief, sejak awal Januari sampai Juni 2023 sebanyak 2.252.966 wisatawan berkunjung ke Kota Bandung.
Jumlah tersebut, mengalami peningkatan secara signifikan, di mana pada triwulan pertama 2023 ini, jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai sekitar 1.422.673 orang.
Meski terdapat peningkatan, lanjut Arief, sejauh ini kunjungan wisatawan ke Kota Bandung masih didominasi jalur darat dan wisatawan domestik.
"Kunjungan wisatawan masih didominasi jalur darat. Jadi, masih tetap dikuasai oleh domestik, walaupun mulai banyak juga wisatawan dari luar pulau, misalnya dari pulau atau provinsi lain," ujar Arief.
Baca juga: Sebanyak 44.915 wisatawan kunjungi Bandung libur Lebaran 22-25 April
Baca juga: DKPP: Ada 375 titik pertanian kota di Bandung
Atas hal tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa peningkatan pariwisata itu karena pengaruh berbagai acara yang telah dan akan digelar di Kota Bandung yang dapat meningkatkan sektor pariwisata dan mendatangkan banyak wisatawan.
Terakhir, Asia Africa Festival dan Marathon Pocari Run sukses terlaksana pada akhir pekan lalu dan mendatangkan ribuan wisatawan.
"Saya yakin berbagai 'event' yang digelar di Kota Bandung dapat meningkatkan okupansi hotel dan membawa gairah ekonomi dan pariwisata," kata Ema di Balai Kota Bandung.
Lebih lanjut, Ema menyebutkan bahwa respons masyarakat sangat positif menyambut berbagai acara di Kota Bandung, yang menurutnya dapat meningkatkan perekonomian dan menambah pendapatan daerah.
"Suksesnya berbagai 'event' dan respons masyarakat yang sangat baik menjadi modal kita untuk menyelenggarakan 'event' lainnya di Kota Bandung," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Bandung gelar pengawasan kemetrologian guna lindungi konsumen
Baca juga: KCIC dan Kemenhub lakukan uji pertama KA cepat