Jakarta (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Jakarta dr. Imelda Rachmawati, MARS, mengatakan layanan kesehatan yang bersifat preventif atau pencegahan menjadi layanan yang paling banyak dicari pada era endemi.

"Yang saat ini lebih banyak dicari (adalah) layanan untuk bisa melakukan preventif atau pencegahan penyakit-penyakit yang mungkin timbul," ucap Imelda dalam diskusi kesehatan di RSIA Bunda Jakarta, Senin.

Dia juga mengatakan layanan preventif tersebut banyak dicari oleh ibu hamil yang ingin melahirkan anak yang sehat dengan melakukan pencegahan terutama penyakit infeksi saluran pernapasan.

Baca juga: Nakes berperan penting mendukung ibu menyusui setelah melahirkan

Pemeriksaan kehamilan yang sering dilakukan belakangan ini lebih bersifat holistik dan terpadu sehingga ibu bisa mengetahui kondisi kehamilan dan janin serta memastikan kondisi kesehatan.
Mendekati kelahiran, pasien bisa berkonsultasi dengan spesialis anak untuk mengetahui kondisi anak. Begitu juga ketika anak lahir, pasien bisa berkonsultasi soal menyusui dan air susu ibu (ASI)

"Karena kita tahu ASI yang terbaik untuk anak," kata Imelda.

RSIA Bunda juga mencatat minat terhadap skrining kesuburan oleh pasangan yang belum menikah sejak Indonesia masuk status endemi COVID-19.

Tidak hanya yang berusia muda, wanita usia di atas 40 tahun juga mulai banyak yang memperhatikan kesehatannya secara menyeluruh dengan pemeriksaan hormonal.


RSIA Bunda Jakarta memiliki 28 dokter spesialis anak yang 50 persen diantaranya memiliki subspesialis dengan keilmuan masing-masing, diantaranya spesialis endokrin, ahli gastro, pediatrik dan ahli gizi yang juga menjadi layanan yang paling banyak dicari.
CEO Grup BMHS dan Managing Director PT. Bundamedik Tbk Nurhadi Yudiyantho mengatakan RSIA Bunda Jakarta juga saat ini sedang meningkatkan performa di bidang pelayanan rawat jalan digital yang masuk dalam program One Bunda. Layanan itu akan menghubungkan semua jaringan pelayanan kesehatan yang termasuk dalam grup BMHS secara keseluruhan.

"Program One Bunda sendiri salah satu tujuan utamanya membantu pasien atau keluarga melakukan pendaftaran baik untuk memudahkan pendaftaran konsultasi dengan dokter spesialisasi, pelayanan laboratorium, pelayanan infertilitas termasuk pelayanan kesehatan di grup BMHS secara keseluruhan," ucap Yudi.


Pembaruan di bidang digital One Bunda, kata Yudi, juga termasuk digitalisasi vaksinasi anak dan pemeriksaan kehamilan sehingga rumah sakit dapat memberi peringatan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya atau pengingat jadwal vaksinasi anak.
Yudi berharap program layanan lainnya akan terus berkembang untuk memfasilitasi satu keluarga dalam layanan kesehatan yang holistik dan terdigitalisasi.

Baca juga: Eka Hospital akan operasikan 14 rumah sakit hingga 2025

Baca juga: RSUD dr Pirngadi percepat masa tunggu pasien di ruang IGD

Baca juga: RS Premier Jatinegara buka layanan untuk perawatan mata komprehensif