Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar China untuk Indonesia Liu Jianchao mengatakan bahwa kerjasama ekonomi antara negara yang diwakilinya dan Indonesia akan fokus pada pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah nusantara.

"Kami tahu bahwa perdagangan antara China dan Indonesia sangat besar, namun perdagangan saja tidak cukup karena butuh infrastruktur yang baik untuk melanjutkan kerja sama ini," kata Liu kepada ANTARA News, di Jakarta, Jumat.

Total volume perdagangan Indonesia-China pada 2012 lalu mencapai 66 milyar dolar AS atau naik sekitar enam milyar dolar AS dari tahun sebelumnya. Kedua negara menargetkan volume tersebut dapat dinaikkan menjadi 80 milyar dolar AS pada 2015.

Liu berpendapat bahwa untuk mempertahankan dan meningkatkan volume perdagangan yang besar tersebut, pemerintah Indonesia besama pihak swasta harus mengalokasikan anggaran yang sangat banyak untuk membangun infrastruktur yang mendukung.

Indonesia saat ini membutuhkan investasi infrastruktur sebesar Rp1.626 trilyun untuk mencapai target rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen pada 2010-2014. Sementara itu, pemerintah hanya mampu membiayai tujuh persen dari total kebutuhan itu sehingga sisanya harus dicari dari pihak swasta.

Selain itu, Liu menyebutkan beberapa bank dari negaranya yang telah membuka cabang di Indonesia seperti China Development Bank. Lembaga keuangan tersebut menurut Liu sedang mencari kemungkinan untuk membiayai beberapa proyek pembangunan fasilitas umum.

Indonesia menurut Liu saat ini tengah bertransformasi menjadi negara yang bersahabat bagi investor asing dengan menawarkan lingkungan bisnis yang stabil serta kebijakan yang konsisten.

"Dengan iklim investasi yang mendukung, masyarakat China berkeinginan kuat untuk menanamkan modalnya di Indonesia khususnya di bidang infrastruktur," kata Liu.