Semarang (ANTARA News) - Uskup Agung Semarang Mgr Johanes Pujasumarta mengatakan manusia telah terjebak dalam arus spiral kekerasan yang akan membuahkan kematian.
"Sikap intoleran yang disertai dengan perilaku kekerasan yang dibiarkan telah mengantar kita pada situasi kacau balau, `chaos` karena premanisme," kata Uskup dalam pesan Paskah di Semarang, Jumat.
Ia merasa prihatin dengan pelaku kekerasan yang ternyata ialah warga masyarakat sendiri yang didukung oleh pihak-pihak tertentu yang seharusnya menjamin keamanan negeri ini.
Menurut dia, dalam ruang publik yang tuna adab karena kekerasan ini, manusia hendaknya tidak dibenarkan melakukan kekerasan untuk melawan kekerasan.
"Kekerasan bukan solusi menyelesaikan masalah," katanya.
Ia menuturkan, ancaman kekerasan dan tindak kekerasan sebagai cara menyelesaikan masalah tidak hanya terjadi pada zaman dahulu.
Peristiwa kekerasan begitu mudah terjadi dan menjadi berita duka cita melalui berbagai media komunikasi.
Ia menjelaskan bahwa pada peristiwa Yesus, arus spiral kekerasan dipersonifikasikan dengan kematian karena menjadi korban dari penguasa politik saat itu.
"Yesus menjawab berbagai tuduhan dengan diam karena dialog tidak bisa dilakukan jika ada kekerasan," katanya.
Manusia terjebak spiral kekerasan, kata Uskup Semarang
29 Maret 2013 09:08 WIB
Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Maria Pujasumarta (ANTARA/R. Rekotomo)
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: