Pemkab Bekasi resmikan situs Kramat Batok wisata religi
30 Juli 2023 23:41 WIB
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan (ketiga dari kanan) berfoto bersama sebelum menandatangani prasasti wisata religi Cagar Budaya Kramat Batok di Desa Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meresmikan situs budaya Kramat Batok di Desa Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin, sebagai tempat tujuan wisata religi dalam upaya menjaga eksistensi warisan peninggalan masa lampau agar tetap lestari.
"Situs ini memang sudah cukup terkenal, setiap tahun banyak peziarah yang datang ke sini dan pada intinya Kramat Batok merupakan buah dari kesalehan Kyai Uyut Gabid dan juga Raden Mas Leong Templu. Contoh bagi kita semua, kalau orang saleh meskipun telah meninggal lama, tetapi peninggalan maupun karyanya di masa lalu akan selalu dikenang dan dihormati," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Bekasi, Minggu.
Dia mengatakan tempat wisata berbasis religi ini memiliki daya tarik tersendiri guna membangkitkan eksistensi sekaligus mendongkrak popularitas cagar budaya di Kabupaten Bekasi sehingga nilai-nilai religi dan sejarah dapat diresapi dalam kehidupan bermasyarakat.
"Sementara tempatnya sendiri sebagai cagar budaya tentu sudah mempunyai daya tarik sendiri. Jadi kalau ditambah lagi atraksinya dalam bentuk kirab maupun tampilan kesenian lain, tentu akan semakin menambah daya tarik dari cagar budaya ini, sehingga nanti bisa terus terpelihara dengan baik," katanya.
Dani menjelaskan upaya pelestarian budaya harus terus diperhatikan sedemikian rupa, mulai dari fasilitas yang mumpuni, sarana dan prasarana, serta kebersihan tempat yang dapat membuat para pengunjung merasakan kenyamanan saat berwisata.
"Dengan wisata religi ini para pengunjung bisa berwisata sambil memperkuat rohani sehingga sangat positif bagi masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Walubi bangga Candi Borobudur sebagai pusat wisata religi
Kramat Batok situs bersejarah tapak peninggalan Kerajaan Sumedang Larang. Di kompleks ini terdapat makam seorang pemuka agama Islam yakni Kyai Uyut Gabid serta makam seorang kepala pemerintahan di bawah Kerajaan Sumedang Larang Raden Mas Leong Templu.
Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Bekasi Asep Saepulloh mengatakan peresmian wisata religi Kramat Batok sekaligus disertai usulan penetapan kawasan cagar budaya.
"Ini menjadi tugas kami dari untuk memproses pengusulan penetapan cagar budaya Kramat Batok di Kabupaten Bekasi, menyusul empat cagar budaya yang telah ditetapkan sebelumnya," katanya.
Dirinya berpesan kepada segenap masyarakat terutama generasi muda agar senantiasa menjaga serta melestarikan cagar budaya yang ada sehingga generasi penerus dapat memperkenalkan kepada masyarakat luas.
"Harapan ke depan adalah bahwa cagar budaya Kramat Batok ini menjadi destinasi unggulan yang akan kita agendakan acara rutin setiap satu tahun sekali," kata dia.
Baca juga: Melihat dari dekat destinasi wisata religi Komplek Masjid Agung Banten
Baca juga: Pengelola jadikan Masjid Sheikh Solo objek wisata religi dan edukasi
Baca juga: Wali kota ingin Semarang jadi tujuan wisata religi
"Situs ini memang sudah cukup terkenal, setiap tahun banyak peziarah yang datang ke sini dan pada intinya Kramat Batok merupakan buah dari kesalehan Kyai Uyut Gabid dan juga Raden Mas Leong Templu. Contoh bagi kita semua, kalau orang saleh meskipun telah meninggal lama, tetapi peninggalan maupun karyanya di masa lalu akan selalu dikenang dan dihormati," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Bekasi, Minggu.
Dia mengatakan tempat wisata berbasis religi ini memiliki daya tarik tersendiri guna membangkitkan eksistensi sekaligus mendongkrak popularitas cagar budaya di Kabupaten Bekasi sehingga nilai-nilai religi dan sejarah dapat diresapi dalam kehidupan bermasyarakat.
"Sementara tempatnya sendiri sebagai cagar budaya tentu sudah mempunyai daya tarik sendiri. Jadi kalau ditambah lagi atraksinya dalam bentuk kirab maupun tampilan kesenian lain, tentu akan semakin menambah daya tarik dari cagar budaya ini, sehingga nanti bisa terus terpelihara dengan baik," katanya.
Dani menjelaskan upaya pelestarian budaya harus terus diperhatikan sedemikian rupa, mulai dari fasilitas yang mumpuni, sarana dan prasarana, serta kebersihan tempat yang dapat membuat para pengunjung merasakan kenyamanan saat berwisata.
"Dengan wisata religi ini para pengunjung bisa berwisata sambil memperkuat rohani sehingga sangat positif bagi masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Walubi bangga Candi Borobudur sebagai pusat wisata religi
Kramat Batok situs bersejarah tapak peninggalan Kerajaan Sumedang Larang. Di kompleks ini terdapat makam seorang pemuka agama Islam yakni Kyai Uyut Gabid serta makam seorang kepala pemerintahan di bawah Kerajaan Sumedang Larang Raden Mas Leong Templu.
Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Bekasi Asep Saepulloh mengatakan peresmian wisata religi Kramat Batok sekaligus disertai usulan penetapan kawasan cagar budaya.
"Ini menjadi tugas kami dari untuk memproses pengusulan penetapan cagar budaya Kramat Batok di Kabupaten Bekasi, menyusul empat cagar budaya yang telah ditetapkan sebelumnya," katanya.
Dirinya berpesan kepada segenap masyarakat terutama generasi muda agar senantiasa menjaga serta melestarikan cagar budaya yang ada sehingga generasi penerus dapat memperkenalkan kepada masyarakat luas.
"Harapan ke depan adalah bahwa cagar budaya Kramat Batok ini menjadi destinasi unggulan yang akan kita agendakan acara rutin setiap satu tahun sekali," kata dia.
Baca juga: Melihat dari dekat destinasi wisata religi Komplek Masjid Agung Banten
Baca juga: Pengelola jadikan Masjid Sheikh Solo objek wisata religi dan edukasi
Baca juga: Wali kota ingin Semarang jadi tujuan wisata religi
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: