Manado (ANTARA News) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali mengekspor tepung kelapa (Desiccated Coconut) ke tiga benua yakni Eropa, Australia dan Afrika pada akhir Maret 2013.

"Negara yang membeli tepung kelapa Sulut adalah Belgia, Selandia Baru, Australia, Lithuania dan Afrika Selatan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Sjani Parengkuan, di Manado, Kamis.

Sjani menyebutkan eskpor tepung kelapa ke Selandia Baru berjumlah 12,7 ton dengan nilai 18.597 dolar Amerika, Belgia volumenya 24,2 ton dengan nilai 35.308 dolar Amerika, Australia 12,7 nilainya 16.384 dolar Amerika.

Kemudian ke Lithuania volumenya 13 ton dengan nilai 15.600 dolar Amerika dan Afrika Selatan dengan volume 26 ton dan nilai devisa sebesar 31.200 dolar Amerika.

Hanny mengatakan, ekspor ke negara di Benua Eropa, Australia dan Afrika tersebut merupakan tanda kalau tepung kelapa Sulut cukup diminati di luar negeri bahkan disukai, karena banyak negara yang membeli dari mana-mana.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong, mengatakan volume eskpor sebanyak 88,8 ton berasal dari Surat Keterangan Asal (SKA) yang diterbitkan oleh Diperindag Sulut.

Hanny mengatakan, makin diminatinya tepung kelapa Sulut, karena kualitas produksinya memenuhi standar dan harapan konsumen di negara tujuan tersebut.

"Proses produksi Tepung Kelapa di Sulut mengikuti standar internasional, karena itu permintaan dari negara tujuan semakin meningkat," kata Hanny.

Tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa yang saat ini menjadi andalan Sulut mendatangkan devisa, karena banyak diminta pembeli dari berbagai negara.
(KR-JHB/M031)